Menu

Mode Gelap

Berita · 1 Jul 2023 12:19 WIB

11 Lembaga Survei Paparkan Elektabilitas Capres 2024


Foto: Ilustrasi Anies Baswedan (kiri), Prabowo Subianto (tengah), dan Ganjar Pranowo (kanan). [Sumber Foto: Aristya Rahadian/CNBC Indonesia] Perbesar

Foto: Ilustrasi Anies Baswedan (kiri), Prabowo Subianto (tengah), dan Ganjar Pranowo (kanan). [Sumber Foto: Aristya Rahadian/CNBC Indonesia]

Publikapost.com, Jakarta – Perkembangan dinamika politik tanah air terus bergulir bak air yang mengalir deras menuju lautan. Begitu pula situasi hari ini terkait semakin dekat nya kontestasi 5 tahunan dalam Pemilihan Umum atau Pemilu 2024.

Pelbagai lembaga survei terus melakukan perkembangan dan hitungan cermat dalam melakukan hasil survei khususnya kadidat calon presiden. Rakyat sebagai pemilih harus lebih jeli dan paham sosok mana yang akan memberikan kesejahteraan di masa depan.

Menukil cnbcindonesia.com, 11 lembaga survei sudah memaparkan hasil terkait elektabilitas para calon presiden yang akan dipilih dalam Pemilu 2024. Berikut hasilnya sejak awal juni 2023.

1. Political Weather Station (PWS)

PWS merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas bacapres, kemarin. Prabowo Subianto berada di posisi teratas, kemudian disusul Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Jajak pendapat PWS ini dilakukan dalam periode 10-18 Juni 2023 dengan total 1.200 responden yang terbagi di 34 provinsi RI. Sampel diambil dengan teknik pencuplikan secara acak bertingkat (multistage-random sampling).

Sementara pengumpulan data dilakukan dengan wawancara melalui telepon. Adapun margin of error +/- 2,83% dan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.

Elektabilitas survei ini didasari pada pertanyaan jika pemilu dilakukan hari ini, tokoh mana yang akan dipilih. PWS memberikan simulasi 10 nama dan 3 nama. Dari kedua simulasi itu Prabowo berada di posisi teratas, yang kemudian disusul Ganjar dan Anies.

“Melalui format pertanyaan tertutup, dimana PWS menyodorkan 10 nama tokoh kepada responden, tetap saja capres pilihan publik menghadapi Pemilu 2024 telah mengerucut pada tiga nama saja, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan,” ujar Peneliti PWS Sharazani MA, dalam rilis hasil survei yang dilakukan virtual, Senin (26/6/2023).

Berikut simulasi 10 nama tertutup:

Prabowo Subianto 32,8%
Ganjar Pranowo 27,1%
Anies Baswedan 16,5%
Ridwan Kamil 4,7%
Erick Thohir 4,3%
Mahfud Md 4,1%
Sandiaga Uno 3,2%
Airlangga Hartarto 1,9%
Muhaimin Iskandar 1,5%
Tidak tahu 1,4

Berikut simulasi 3 nama tertutup:

Prabowo Subianto 40,5%
Ganjar Prannowo 33,4%
Anies Baswedan 20,8%

“Hasil survei PWS memperlihatkan bahwa nama Prabowo Subianto semakin kokoh si puncak elektabilitas apabila Pilpres hanya diikuti oleh tiga capres saja. Ketika kepada responden diajukan pertanyaan, siapakah yang akan dipilih seandainya Pilpres hanya diikuti oleh Prabowo, Ganjar dan Anies, sebanyak 40,5% responden menyebut nama Prabowo. Setelah itu sebanyak 33,4% memilih Ganjar dan 20,8% menjatuhkan pilihan pada Anies, lalu responden yang masih belum punya pilihan sebanyak 5,3%. Dengan hasil ini Pilpres akan berlangsung dua putaran dan Anies Baswedan tereliminasi,” ujar Sharazani.

2. Algoritma Research and Consulting

Lembaga survei Algoritma Research and Consulting merilis hasil survei terkait simulasi tiga nama bacapres 2024. Hasilnya, Ganjar unggul atas Prabowo dan Anies.

Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap 2.009 responden di seluruh Indonesia yang terbagi secara proporsional berdasarkan data pemilih di 34 provinsi Indonesia.

Hasil survei mewakili penduduk usia dewasa (usia pilih) secara nasional. Adapun margin of error +/- 2,1% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%. Pengumpulan data dilakukan pada 29 Mei hingga 10 Juni 2023 yang dilakukan oleh 109 enumerator.

Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana mengatakan tiga nama masih konsisten menempati posisi elektoral tertinggi yaitu secara berurutan untuk capres yakni Ganjar Pranowo 29,3%, Prabowo Subianto 24,6% dan Anies Baswedan 16,9%.

“Jika dibandingkan dengan survei Algoritma yang dilakukan pada enam bulan lalu yaitu Desember 2022, ada rotasi pilihan capres yang saat itu angka Ganjar di 25,1%, Anies 18,7% dan Prabowo 16,6%,” terang Aditya.

“Dukungan pemilih terhadap bakal calon presiden juga masih sangat volatil menggambarkan masih terbukanya pemilih untuk beraih pilihan. Hanya sekitar 33,9% pemilih yang menyatakan pilihan capresnya sudah final dan tidak akan berubah pilihan,” sambungnya.

Berikut hasil survei elektabilitas bakal calon presiden:

Ganjar Pranowo 29,3%
Prabowo Subianto 24,6%
Anies Baswedan 16,9%
Ridwan Kamil 2,3%
Sandiaga Salahudin Uno 1,8%
Mahfud Md 1,7%
Agus Harimurti Yudhoyono 1,5%
Andika Perkasa 1,0%
Khofifah Indah Parawansa 1,0%
Erick Thohir 0,9%
Gibran Rakabuming Raka 0,6%
Muhaimin Iskandar 0,5%
Airlangga Hartarto 0,5%
Puan Maharani 0,2%
Dito Ariotedjo 0,2%
Zulkifli Hasan 0,1%
Nazaruddin Umar 0,1%
Budi Gunawan 0,1%
Moeldoko 0,0%
Ahmad Heryawan 0,0%
Tidak tahu 10,5%
Tidak jawab 5,8%

Sementara dalam simulasi tunggal tiga nama capres, Ganjar masih menduduki posisi elektabilitas teratas. Ganjar masih mengungguli Prabowo dan Anies.

“Nah seandainya simulasi tunggal tiga nama calon maka siapa yang akan punya chance untuk menang, maka Ganjar punya chance menang 34%, diikuti oleh Pak Prabowo 30,8% dan Pak Anies 22,1%,” tuturnya.

Berikut hasil survei elektabilitas 3 nama capres:
Ganjar Pranowo 34%
Prabowo Subianto 30,8%
Anies Baswedan 22,1%
Tidak tahu 8,1%
Tidak jawab 5,0%

3.Populi

Lembaga survei Populi juga merilis hasil survei elektabilitas bacapres 2024. Dalam survei bertajuk ‘Masa Depan Pembangunan dan Demokrasi: Menakar Komitmen Capres 2024’, Ganjar berada di posisi pertama.

Elektabilitas Ganjar menyalip Prabowo yang sempat unggul bulan lalu. Peneliti Populi Hartanto Rosojati menyampaikan elektabilitas Ganjar dalam survei terbaru mencapai 35,8%, naik dibandingkan survei pada akhir Mei 2023 sebesar 34,4%.

“Dalam simulasi tiga tokoh calon presiden, dari Ganjar, Prabowo, Anies, yang paling tinggi Ganjar dengan 35,8%, Prabowo 33,4%, dan Anies 23,2%. Sedangkan yang belum memutuskan 7,3% dan yang menolak menjawab 0,3%,” kata Hartanto dalam keterangan tertulis, Senin (26/6/2023).

Pada survei yang dirilis akhir Mei 2023 lalu, Prabowo unggul dengan elektabilitas 35,8%. Sementara itu, Anies di posisi ketiga dengan 21,5%.

Berdasarkan survei pemilih partai, Hartanto menyebut suara Ganjar mayoritas berasal simpatisan PDIP (77,6%) dan PKB (42,4%). Adapun simpatisan Partai Gerindra (78,2%), Golkar (47,1%), PPP (32,4%), dan PAN (40,4%) memilih Prabowo Subianto. Selanjutnya, pemilih NasDem (51,4%), PKS (63,4%), dan Demokrat (46,2%) lebih memilih Anies.

Populi juga membuat skema top of mind atau pertanyaan terbuka. Dalam pertanyaan ini, 21,9% responden memilih Ganjar sebagai presiden jika pilpres digelar saat ini, diikuti Prabowo 19,3% dan Anies Baswedan 14,4%.

4.Indopol

Lembaga survei dan konsultan Indopol merilis hasil survei terkait elektabilitas bakal calon presiden (capres) 2024. Nama Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Berdasarkan keterangan tertulis Indopol, Rabu (21/6/2023), populasi survei adalah penduduk Indonesia yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia, dengan kriteria responden mereka yang berumur 17 tahun atau sudah menikah yang memiliki hak pilih dalam pemilu.

Pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling. Responden berjumlah 1.240 tersebar secara proporsional di 38 provinsi. Margin of error survei ± 2.85% pada tingkat kepercayaan 95%.

Responden terpilih dilakukan wawancara tatap muka (face to face interview) pada 5-11 Juni 2023 oleh petugas survei yang sebelumnya telah dilatih dan responden merefleksikan laki-laki/perempuan serta berbagai jenis profesi.
Pertanyaan semi terbuka 13 nama diajukan kepada responden: Jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini, siapakah yang akan bapak/Ibu/sdr pilih?

Hasilnya:
Prabowo Subianto 28,79%
Ganjar Pranowo 27,50%
Anies Baswedan 23,87%
Ridwan Kamil 3,23%
Sandiaga Uno 1,21%
Andika Perkasa 1,13%
Erick Thohir 1,13%
Agus Harimurti Yudhoyono 1,05%
Mahfud Md 1,05%
Khofifah Indar Parawansa 0,40%
Airlangga Hartarto 0,32%
Muhaimin Iskandar 0,16%
Puan Maharani 0,0%
Lainnya 0,48%
TT/TJ 9,68%

Elektabilitas 3 Nama

Responden kemudian diberikan pertanyaan: Jika pemilihan presiden dilaksanakan hari ini terdapat 3 nama calon presiden, siapakah yang akan bapak/ibu pilih? Seberapa yakin bapak/ibu atas pilihan tersebut?
Hasilnya:

Prabowo Subianto 31,21%
Ganjar Pranowo 30,48%
Anies Baswedan 26,53%
TT/TJ 11,77%

5. LSI Denny JA

Baru-baru ini, LSI Denny JA merilis survei terkait tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Presiden Jokowi terhadap tiga nama bacapres 2024, yaitu Prabowo, Ganjar, dan Anies.

Survei tersebut digelar pada 30 Mei hingga 12 Juni 2023 dengan melibatkan 1.200 responden. Sample survei diambil dengan metode multi-stage random sampling.

Responden semula ditanya ‘Siapa Presiden Paling Disukai dari Bung Karno hingga Jokowi’. Pada pertanyaan ini, sebanyak 35,1% menyukai Jokowi, 31,9% menyukai Soeharto, dan 10% menyukai Soekarno.

Dari 35,1%, Prabowo unggul di pemilih yang suka dengan Jokowi, Soeharto, dan Gus Dur. Kemudian disusul Ganjar dan Anies.

“Prabowo unggul di pemilih yang menyukai Jokowi, Soeharto dan Gus Dur,” kata peneliti LSI Denny JA Adjie Alfaraby saat memaparkan hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (19/6/2023).
Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Jokowi:

Prabowo Subianto 39,1%
Ganjar Pranowo 37,0%
Anies Baswedan 14,7%
TT/TJ 9,2%

Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Soeharto:

Prabowo Subianto 45,9%
Ganjar Pranowo 25,6%
Anies Baswedan 22,5%
TT/TJ 6,0%

Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Gusdur:

Prabowo Subianto 32,0%
Anies Baswedan 30,8%
Ganjar Pranowo 21,0%
TT/TJ 16,2%

Sementara itu, Ganjar unggul di pemilih yang menyukai Sukarno dan Megawati. Kemudian, disusul Anies dan Prabowo.
Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Soekarno:

Ganjar Pranowo 48,8%
Anies Baswedan 25,1%
Prabowo Subianto 20,1%
TT/TJ 6,0%
TT/TJ 17,7%

Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai Megawati:

Ganjar Pranowo 51,9%
Prabowo Subianto 20,1%
Anies Baswedan 10,3%

Sedangkan, Anies unggul di pemilih yang menyukai SBY dan BJ Habibie. Disusul oleh Ganjar dan Prabowo.
Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai SBY:

Anies Baswedan 36,3%
Ganjar Pranowo 17,1%
Prabowo Subianto 13,1%
TT/TJ 33,5%

Tingkat kesukaan pemilih yang menyukai BJ Habibie:

Anies Baswedan 32,5%
Ganjar Pranowo 23,0%
Prabowo Subianto 14,7%
TT/TJ 29,8%

“Dari kesukaan mereka terhadap presiden, ini berpengaruh terhadap pilihan capresnya. Yang suka Pak Jokowi, Pak Harto maupun Gusdur, itu larinya ke Prabowo. Sementara yang suka Bung Karno dan Megawati ini pilihannya lebih banyak Ganjar. Sedangkan yang suka Pak SBY dan BJ Habibie ini banyak memilih Anies,” tuturnya.”Pilihan terhadap presiden yang disukai berpengaruh terhadap capresnya saat ini,” imbuh dia.

6. Indonesia Political Opinion (IPO)

Pada Jumat (16/6/2023), IPO merilis hasil survei elektabilitas bakal calon presiden 2024. Nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi pertama, disusul mantan Gubernur DKI Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Survei tersebut dilakukan pada periode 5-13 Juni 2023. Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling (MRS) atau pengambilan sampel bertingkat dengan margin of error 2,90% dengan tingkat akurasi data 95%.
Ada 1.200 orang responden yang tersebar proporsional secara nasional. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15% dari total sampel.

IPO memulai dengan memberikan pertanyaan kepada responden ‘jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden, bapak/ibu hendak memilih siapa?’

Berikut hasil yang dipaparkan IPO pada Jumat (16/6/2023):
Simulasi 5 nama:

1. Prabowo Subianto 34,9%
2. Anies Baswedan 25,9%
3. Ganjar Pranowo 24,1%
4. Agus Harimurti Yudhoyono 7,1%
5. Airlangga Hartanto 4,7%
TT/TJ/Rahasia 3,3%

Simulasi 3 nama:

1. Prabowo Subianto 37,2%
2. Anies Baswedan 31,5%
3. Ganjar Pranowo 26,8%
TT/TJ/rahasia 8,2%

7. Lembaga Survei Nasional

LSN merilis hasil survei tingkat elektabilitas tiga bacapres yang belakangan mengemuka, yaitu Prabowo, Ganjar, dan Anies. Hasil survei LSN secara nasional menunjukkan Prabowo unggul dengan elektabilitas sebesar 38,5%, Ganjar 32,8%, dan Anies 21,9%.

Survei tersebut digelar pada 24 Mei hingga 3 Juni 2023 di 34 provinsi. Populasi dari survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun atau telah memiliki KTP. Total ada sebanyak 1.420 responden.

LSN mengambil responden melalui teknik pengambilan sampel secara acak sistematis (multistage random sampling). Dengan klaim margin of error +/- 2,6 persen, dan pada tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih dengan bantuan/pedoman kuesioner. Responden diberikan pertanyaan tertutup dengan simulasi terhadap tiga bacapres, yakni Prabowo, Ganjar, dan Anies.

“Seandainya saat ini dilaksanakan pemilihan presiden (Pilpres) dan hanya diikuti tiga capres di bawah ini, siapakah yang Anda pilih?”. Survei menunjukkan Prabowo unggul dengan elektabilitas sebesar 38,5%, Ganjar 32,8%, dan Anies 21,9%.

“Secara umum, secara nasional menunjukkan bahwa lambat tapi pasti elektabilitas Prabowo Subianto terus mengalami kenaikan. Sementara itu, meskipun elektabilitas Ganjar Pranowo sempat anjlok pasca gonjang-ganjing Piala Dunia U-20, namun secara umum cenderung mandek atau stagnan. Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan memperlihatkan tren yang terus menurun,” kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara dalam paparan surveinya secara virtual, Minggu (11/6/2023).

8. Survei Kompas

Prabowo memiliki elektabilitas tertinggi di basis pemilih Nahdlatul Ulama (NU) berdasarkan survei Litbang Kompas. Prabowo menyalip Ganjar yang menempati posisi teratas pada survei sebelumnya.

Merujuk hasil survei Litbang Kompas Mei 2023, elektabilitas Prabowo di kalangan Nahdliyin mencapai 25,8%, naik sekitar 7% dari hasil survei pada Januari 2023. Prabowo meninggalkan Ganjar yang berada di posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 24,9%.

“Ganjar yang sebelumnya di survei Januari 2023 berada di posisi paling atas, menurun di survei Mei 2023 ini dengan 24,7%, turun 3% dari survei Januari 2023,” tulis hasil riset Litbang Kompas yang diterbitkan, Sabtu (3/1/2023).
Sementara itu, Anies berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 12,3%. Sosok lain yang turut dipertimbangkan oleh kalangan Nahdliyin untuk dipilih sebagai capres antara lain Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (7,1%) dan Menparekraf Sandiaga Uno (1,3%).

Kemudian Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (1,3%), Menko Polhukam Mahfud MD (0,9%), Mensos Tri Rismaharini (0,7%), Menteri BUMN Erick Thohir (0,7%), dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa (0,5%). Masih ada 22,1% responden yang tidak tahu atau tidak menjawab.

“Dari data ini bisa ditarik benang merah bahwa aspirasi politik warga NU relatif menyebar ke banyak partai politik dan calon presiden. Artinya, secara umum postur pemilih di Indonesia akan lebih banyak dicerminkan oleh bagaimana aspirasi politik dari warga nahdliyin ini,” tulis Litbang Kompas.

Untuk diketahui, survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka pada 29 April hingga 10 Mei 2023. Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.
Tingkat kepercayaan survei 95% dengan margin of error penelitian +-2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

9. Indikator Politik Indonesia

Pada Minggu (4/6/2023), Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas capres pada Pilpres 2024 2024. Dalam simulasi tiga nama itu, elektabilitas Prabowo menjadi yang tertinggi, disusul Ganjar dan Anies.

Survei ini digelar pada 26-30 Mei 2023 terhadap 1.230 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Survei dilakukan melalui panggilan telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD), sebuah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Adapun margin of error survei +/- 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Survei ini dilakukan setelah Timnas Indonesia U-22 berhasil meraih medali emas cabang sepak bola SEA Games 2023 Kamboja. Diketahui, pertandingan final sepak bola mempertemukan Indonesia dan Thailand digelar Selasa (16/5/2023).
Responden diberi pertanyaan ‘Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?’. Hasilnya, Prabowo menempati posisi tertinggi dengan angka 38%.

“Jadi trennya tidak berubah, Mas Anies tren penurunannya belum berhenti sejak awal 2023, sementara Pak Prabowo keunggulannya sedikit lebih tinggi tetapi masih kisaran margin of error dengan Ganjar Pranowo,” kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers secara virtual, Minggu, (4/6/2023).

Berikut ini elektabilitas simulasi tiga nama capres versi Indikator Politik Indonesia:

Prabowo Subianto: 38%
Ganjar Pranowo: 34,2%
Anies Baswedan: 18,9%

10. Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC)

Pada Senin (5/6/2023), SMRC merilis hasil survei bertajuk “Kualitas Popularitas dan Elektabilitas Bacapres di Pemilih Kritis” pada hari ini. Survei yang dilakukan pada 30-31 Mei 2023 melalui telepon ini dipaparkan oleh Direktur Riset SMRC, Deni Irvani.

“Di kalangan pemilih kritis, dukungan pada Ganjar Pranowo 37,9%, Prabowo Subianto 33,5%, dan Anies Baswedan 19,2%. Masih ada 9,4% yang belum menentukan pilihan,” tulis SMRC dalam rilisnya.

Menurut SMRC, pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%.

Dalam presentasinya, Deni menjelaskan suara Prabowo dan Ganjar seimbang, selisihnya tidak signifikan secara statistik karena kurang dari dua kali margin of error 3,3% (selisih di bawah 6,6%). Sementara suara Anies berbeda signifikan dengan kedua bacapres lainnya.

Lebih jauh Deni menunjukkan bahwa dalam enam bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah. Ini, menurut Deni, menjadi salah satu penjelas mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode ini. Sementara Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang.

Deni menambahkan bahwa Ganjar diperkirakan masih dapat menaikkan elektabilitas jika kedikenalannya naik. Di kalangan pemilih kritis, Ganjar baru dikenal 89%, sementara Prabowo 97%, dan Anies 91%.

Dalam analisis pada kelompok pemilih yang tahu ketiga bacapres, Ganjar mendapat dukungan 42,2%, unggul signifikan atas Prabowo yang mendapatkan suara 32,1%, dan Anies 17,4%. Yang belum tahu 8,3%.

Di kelompok pemilih kritis yang tahu ketiga calon, elektabilitas Ganjar konsisten berada di atas Prabowo dan Anies.
Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.

Survei terakhir dilakukan pada 30-31 Mei 2023 dengan sampel sebanyak 909 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Margin of error survei diperkirakan ±3.3% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

11. LSI Denny JA

Lembaga survei LSI Denny JA memprediksi Prabowo bakal mengalahkan Ganjar di Pilpres 2024 jika Anies tidak ikut menjadi peserta. Survei yang digelar awal bulan Mei 2023 ini mengandaikan Anies gagal mendapat tiket maju Pilpres 2024 karena Mahkamah Agung memenangkan gugatan KSP Moeldoko atas kisruh kepemimpinan Partai Demokrat.

“Apa yang terjadi jika Anies Baswedan dikalahkan dalam pemilu presiden 2024 justru sebelum kampanye dimulai? Anies tersisih bukan karena kalah suara di hari pilpres tapi karena ia gagal mendapatkan tiket calon presiden 2024,” demikian pertanyaan Denny JA, Selasa (6/5/2023).

“Ini terjadi jika Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bermasalah secara hukum karena Mahkamah Agung memenangkan gugatan Moeldoko. Kemungkinan kalahnya Demokrat versi AHY di Mahkamah Agung belum pasti. Tapi kemungkinan itu tak pula bisa sama sekali diabaikan,” tulis Denny JA.

Dari skenario Pilpres tanpa Anies, Denny JA memprediksi kontestasi hanya akan diikuti Prabowo dan Ganjar. Hasilnya, survei Denny JA mencatat Prabowo memiliki elektabilitas sebesar 50,4%, sementara elektabilitas Ganjar sebesar 43,2%. Sebesar 6,4% lainnya menyatakan tidak tahu/tidak Jawab.

“Pilpres satu putaran head to head Prabowo versus Ganjar, menempatkan Prabowo sebagai pemenang dengan selisih 7,2%,” mengutip hasil survei LSI Denny JA.

Pertanyaan tentang peningkatan elektabilitas Prabowo ketika head to head melawan Ganjar, LSI Denny JA menemukan faktornya, yakni karena migrasi pemilih yang awalnya mendukung Anies.

LSI Denny JA memprediksi pendukung Anies lebih banyak yang berpindah ke Prabowo dibanding migrasi ke Ganjar. Sebesar 50,8% pendukung Anies, berpindah ke Prabowo.

“Sementara pendukung Anies yang berpindah ke Ganjar hanya separuhnya 25,4%,” bunyi temuan survei tersebut.

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Debat Pertama Calon Bupati Situbondo Tarung Gagasan untuk Majukan UMKM

11 Oktober 2024 - 10:52 WIB

Ribuan Warga Hadiri Bakti Sosial dan Kesehatan Polda Sumut Digelar di Kabanjahe 

11 Oktober 2024 - 10:40 WIB

Sekda Mengingatkan Masyarakat Harus Menjaga Semangat Persatuan dan Hindari Perpecahan Jelang Pilkada 

11 Oktober 2024 - 10:37 WIB

Kapolsek Tebet Tinjau Sekolah MA As-Syafi’iyah 01, Serta Sambangi Murid yang Dirawat di RS Budhi Asih Terkait Insiden Perkelahian

10 Oktober 2024 - 19:43 WIB

Kapolresta Deli Serdang Pimpin Upacara Pelepasan Purna Bhakti Personel Polresta Deli Serdang

10 Oktober 2024 - 18:15 WIB

Kejati Sulsel Tetapkan 2 Orang Tersangka Atas Dugaan Korupsi Proyek Pembangunan Perpipaan Air Limbah

10 Oktober 2024 - 17:57 WIB

Trending di Berita