Publikapost.com, Situbondo – Hidangan di kala santai akhir pekan banyak macam dinikmati warga Indonesia, tak terkecuali segelas kopi. Pelbagai jenis tanaman kopi tumbuh di bumi Nusantara ini dengan sejuta rasa yang berbeda.
Perlu diketahui, sejarah kopi di Indonesia juga dimulai karena pendudukan belanda pada tahun 1696. Belanda awalnya membawa kopi jenis arabika dari Malabar, India, ke Pulau Jawa pada tahun itu. Budidaya kopi pertama dilakukan oleh kompeni di Kedawung, sebuah daerah agrikultur dekat Batavia.
Naas, awal mula budidaya ini gagal lantaran cuaca ekstrim dan bencana alam. 3 tahun kemudian, mereka kembali membawa batang kopi hasil stek dari Malabar.
Dan di tahun 1706, biji kopi hasil tanaman di pulau Jawa ini meraih sukses besar dan menjadi populer. Popularitas penjualan inilah yang kemudian membuat Belanda menanam biji kopi di tiap-tiap pulau di Indonesia. Dari sinilah awal kemunculan berbagai ragam jenis kopi di Indonesia.
Mengutip tempo.co, berikut Berikut adalah wilayah penghasil kopi unggulan:
1. Sumatera Selatan
Sumatera Selatan merupakan salah satu daerah penghasil kopi sebab tanahnya. Jenis kopi yang dapat dijumpai pun beragam. Kebanyakan jenis kopi di sana adalah robusta, sekitar 70 persen. Wilayah tanam kopi ada di Pagar Alam, Lahat, Muara Enim, Empat Lawang, Ogan Komering Ulu, serta Musi Rawas.
Melansir laman Statmat, Sumatera Selatan merupakan daerah penyumbang produksi kopi terbesar di Indonesia. Luas lahannya 263.339 hektare. Mayoritas produksi kopi di Sumatra Selatan bersumber dari perkebunan rakyat.
2. Lampung
Jenis kopi yang populer dihasilkan oleh Lampung adalah robusta. Pada 2017, data dari Badan Pusat Statistika menunjukkan bahwa area perkebunan seluas 161.416 hektare di Lampung mampu menyumbang 17,44 persen produksi kopi Indonesia.
Perkebunan kopi berada di Ulu Belu. Tak hanya menembus pasar nasional, kopi dari perkebunan Ulu Belu bahkan sudah diekspor ke luar negeri.
3. Aceh Tengah
Kopi dari daerah Aceh Tengah juga merupakan hasil unggulan asli dari Indonesia. Kopi dari Aceh disebut-sebut sebagai primadona dalam dunia perkopian. Wilayah Aceh Tengah adalah dataran tinggi Gayo yang cocok sebagai media tumbuhnya kopi jenis arabika berkualitas unggul.
Laman Kopipedia menyebutkan, jumlah kopi dari daerah Aceh Tengah menembus angka 10,27 persen. Luas area perkebunannya sekitar 123.696 hektare. Beberapa daerah penghasil kopi seperti Kabupaten Aceh Tengah, Takengon, Gayo Luwes, dan Benner.
4. Sumatera Utara
Sumatera Utara menempati posisi berikutnya dalam hal penghasil kopi unggulan di Indonesia. Setidaknya, 9,9 persen dari produksi kopi keseluruhan merupakan kontribusi dari daerah Sumatra Utara. Tepatnya di wilayah Mandailing Natal atau Panyabungan.
Kopi dari daerah ini memiliki daya tarik yang amat besar, bahkan dilirik masyarakat dunia akibat cita rasanya. Tingkat produksi kopi di Mandailing sudah cukup tinggi dengan luas perkebunan sebesar 85.459 hektare.
5. Jawa Timur
Daerah penghasil biji kopi unggulan di tanah air berikutnya adalah Jawa Timur. Sama halnya dengan tanah di pulau Sumatera, pulau Jawa juga mempunyai tanah yang baik untuk menanam kopi. Ada banyak gunung api, sehingga abu vulkaniknya dapat menyuburkan tanah di sekitar.
Jumlah produksi kopi Jawa Timur mencapai 9,7 persen dari total kopi Indonesia dengan area perkebunan sekitar 104.882 hektare.
Kopi-kopi asal Indonesia tak hanya mendapat nama di nasional, namun juga menembus pasar internasional.