Menu

Mode Gelap

Berita Β· 5 Feb 2025 00:07 WIB

Wakil Menteri Dalam Negeri Pimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara virtual : Indonesia Alami Deflasi pada Januari 2025


Wakil Menteri Dalam Negeri Pimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara virtual : Indonesia Alami Deflasi pada Januari 2025 Perbesar

Padang Panjang, Publikapost.com Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 3 Februari 2025, pada Januari lalu Indonesia mengalami deflasi, dengan angka inflasi bulan ke bulan (Januari 2025 terhadap Desember 2024) sebesar -0,76%.

Hal ini disampaikan Plt. Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti saat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara virtual yang dipimpin Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, Selasa (4/2/2025).

Deflasi tersebut terjadi bulan ke bulan pada Januari 2025, berbeda dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama pada 2024 yang mengalami inflasi.

“Berdasarkan kelompoknya, penyumbang inflasi paling rendah berada pada kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga. Ini karena ada diskon listrik sebesar 50% di bawah 2.200 VA, dan penggunanya hampir 90 jutaan. Ini memberikan kontribusi dalam inflasi,” ujar Amalia.

Untuk harga komoditi secara nasional, terjadi kenaikan harga pada cabai merah 39,61%, cabai rawit 45,74%, daging ayam ras 1,34%, bawang utih 0,95%, dan minyak goreng sebesar 1,09%. Bawang merah turun sebesar 0,68% dibandingkan pada Desember 2024.

Sementara itu, Kota Padang Panjang pada minggu kelima Januari 2025 terjadi inflasi sebesar 0,18% bulan ke bulan. Dengan Indeks Perkembangan Harga (IPH) sebesar 6,38 atau berfluktuasi cukup tinggi.

Komoditi utama yang berkontribusi dalam fluktuasi ini adalah cabai merah, daging ayam ras, dan bawang merah.

“IPH cukup tinggi ini menunjukkan masih terjadi peningkatan harga yang signifikan pada komoditas cabai merah di Padang Panjang. Kenaikan harga tersebut akibat pasokan yang menurun, tidak masuknya cabai merah dari daerah sentra luar provinsi Sumatera Barat. Curah hujan yang tinggi juga mempengaruhi hasil produksi petani lokal,” tutur Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota, Dr. Winarno, M.E saat mengikuti rakor tersebut di Ruang VIP Lantai II Balai Kota.

Fluktuasi terjadi pada delapan komoditi, dengan rincian empat komoditas mengalami kenaikan harga dan empat komoditas mengalami penurunan harga.

Cabai rawit naik Rp6.333 menjadi Rp68 ribu/kg. Cabai merah naik Rp3.833 menjadi Rp76.650/kg. Terong naik Rp5.000 menjadi Rp15 ribu/kg Seledri naik sebesar Rp2.000 menjadi Rp20 ribu/kg.

Komoditas utama yang mengalami penurunan harga adalah daging ayam broiler yang turun Rp4.350 menjadi Rp30.500/kg. Cabai hijau turun Rp. 1.666 menjadi Rp47.667/kg. Bawang merah turun Rp2.816 menjadi Rp38.984/kg. Bawang putih turun sebesar Rp984 menjadi Rp41.000/kg.

“Penurunan harga yang cukup besar terjadi pada daging ayam broiler dengan persentase -12,48%. Ini menandakan mulai stabilnya pasokan dari daerah penghasil yaitu Kabupaten Limapuluh Kota,” jelasnya.

(Rizki Ahmad Rifandi)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

JPN Kejati Sulsel Dampingi KPU Di Mahkamah Konstitusi, Sudah Berhasil Memenangkan 5 Sengketa Pilkada

5 Februari 2025 - 14:39 WIB

Rutan Kelas I Medan Terima Kunjungan Ketua DWP Ditjenpas Kanwil Sumut dan GM Hotel Grand Mercure

5 Februari 2025 - 13:57 WIB

Polres Sibolga Ungkap dan Amankan Residivis Pengedar Sabu

5 Februari 2025 - 13:52 WIB

Apresiasi Pimpinan Atas Dedikasi Kinerja dan Kedisiplinan Baik, Lapas Kelas IIA Binjai Berikan Penghargaan Pegawai TeladanΒ 

5 Februari 2025 - 13:42 WIB

Kecelakaan Beruntun di Gerbang tol Ciawi, Tewaskan Sejumlah Orang

5 Februari 2025 - 04:35 WIB

Sekda Mengingatkan ASN dan PPPK Jaga Kedisiplinan dalam Menjalankan Tugas Sebagai Abdi Negara

4 Februari 2025 - 18:41 WIB

Trending di Berita