Bekasi, Publikapost.com – Sebagai upaya membantu pemerintah dalam hal menstabilkan pasokan minyak goreng, PT Mikie Oleo Nabati Industri menggelar operasi pasar rakyat yang menyediakan 6.000 liter minyak goreng subsidi atau 500 karton setiap harinya.
Penanggungjawab Operasi Pasar Murah, Awal Kurniawan, mengatakan pihaknya menggelar kolaborasi bazar atau operasi pasar rakyat rencana di Bekasi Kota, Bekasi Kabupaten, Bogor, Tangerang Selatan, Tangerang Kota, atau seputaran Jabodetabek, Kolaborasi ini melibatkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bekasi Kota dan PT. Masa Depan Cerah sebagai D2. Tujuannya menekan lonjakan harga selama bulan Ramadhan.
βHari ini kita menggelar operasi pasar di halaman depan Pasar Bantargebang, dan di halaman Kantor Kelurahan Harapan Mulya, Kota Bekasi, Jawa Barat,” ucap Awal, Senin (03/03/25) pagi.
Bazar minyak goreng subsidi digelar mulai hari ini Senin 03 Februari 2025 sampai 26 Februari 2025. Rencana di sejumlah wilayah Jabodetabek yang menjadi target bazar, tujuannya agar seluruh masyarakat dapat mengakses atau membeli minyak goreng.
βRencana target kami menggelar di wilayah Jabodetabek,β ujarnya.
Awal mengakui, daya beli masyarakat dan permintaan meningkat selama bulan Ramadhan. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan mitra menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau.
βKalau di luar harga minyak goreng dijual Rp17.000-Rp18.000 per liter. Di bazar murah tidak boleh menjual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Minyak goreng yang dijual dalam operasi pasar ini adalah merek Minyakkita,β ungkapnya.
Lokasi Operasj Pasar Minyak
Masyarakat diperbolehkan membeli 2 kantong atau 2 liter minyak subsidi dengan harga Rp. 14.700 per liter. Syaratnya harus menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP).
“Setiap konsumen hanya diperbolehkan membeli maksimal 2 liter minyak goreng. Ini untuk memastikan distribusi yang merata di masyarakat,” imbuhnya.
Untuk mencegah penimbunan atau pembelian berlebihan, dalam kegiatan operasi pasar murah diterjukan tim selama kegiatan berlangsung. Langkah ini diambil di mana konsumsi masyarakat meningkat signifikan selama Ramadhan, sehingga kebutuhan minyak goreng pun ikut melonjak. Operasi pasar murah ini menjadi bentuk intervensi dalam menstabilkan harga pangan di tengah tekanan ekonomi masyarakat.
“Dengan adanya subsidi harga melalui skema operasi pasar murah diharapkan daya beli masyarakat tetap terjaga dan distribusi minyak goreng lebih merata, terutama bagi keluarga berpenghasilan menengah kebawah,” jelas Awal.
Dengan operasi pasar murah maupun bazar yang digelar ini diharapakan dapat menekan laju inflasi di masyarakat.
“Selain itu, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan maupun menjelang lebaran dengan harga barang pokok yang terjangkau,” harapnya. (*)
