Depok, Publikapost.com – Operasi Berantas Jaya 2025 merupakan salah satu program strategis yang dijalankan oleh Kepolisian dalam rangka menciptakan keamanan dan kenyamanan di tengah masyarakat. Sasaran operasi ini meliputi aksi premanisme, peredaran narkoba, senjata tajam dan api ilegal, hingga praktik pungli dan kriminal jalanan lainnya.
Dalam kegiatan ini, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Depok berhasil mengamankan Tujuh pria yang diduga kuat terlibat dalam aksi premanisme dan kegiatan debt collector ilegal. Penangkapan tersebut dilakukan dalam rangkaian Operasi Berantas Jaya 2025 yang digelar di wilayah Harjamukti, Cimanggis, Kota Depok, pada Kamis (15/05/25) siang.
Dari ketujuh pria yang diamankan, di antaranya kedapatan membawa senjata api ilegal. Petugas juga menemukan empat butir peluru tajam dan satu peluru karet saat melakukan pemeriksaan. Barang bukti tersebut kini diamankan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso, mengatakan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya Kepolisian dalam memberantas premanisme dan menjaga ketertiban umum di wilayah hukum Kota Depok.
“Kami melakukan razia dalam Operasi Berantas Jaya. Dari hasil pemeriksaan, kami mengamankan beberapa pria yang diduga preman dan debt collector diantaranya kedapatan membawa senjata api. Saat ini masih dalam pemeriksaan intensif,” ucapnya kepada awak media.

Para Tersangka Debt Collector Dan Anggota Ormas Diamankan Polres Metro Depok
Kasat Reskrim mengungkapkan, senjata api yang ditemukan dipastikan merupakan produk pabrikan, bukan rakitan. Meskipun demikian, belum diketahui secara pasti apakah senjata tersebut masih berfungsi atau tidak.
βJenis senjatanya pabrikan, tapi kami belum uji apakah berfungsi atau tidak. Nanti hasil pemeriksaan lebih lanjut,β ungkapnya.
Polres Metro Depok mengimbau masyarakat untuk ikut berperan serta dalam menjaga keamanan lingkungan dengan melaporkan segala bentuk tindak pidana atau aktivitas mencurigakan di wilayahnya.
Selain debt collector dan preman, aparat kepolisian juga mengamankan anggota organisasi kemasyarakatan (ormas) yang diduga terlibat dalam aksi premanisme di lokasi yang sama.
Dikonfirmasi terkait ada tidaknya pelaku yang terindikasi ormas, Kasat Reskrim enggan menjelaskan lebih lanjut.
βSementara (keterangan) cukup ya,” jelasnya.