Situbondo, Publikapost.com – Ratusan Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Situbondo mengikuti pembekalan haji yang akan diberangkatkan dalam 4 hari kedepan (19/06/2023) Jam 02.30 dini hari bertempat di Alun Alun Situbondo.
Pembekalan Calon Jamaah Haji tersebut dilaksanakan di Pendopo Aryo Situbondo Kabupaten Situbondo, Kamis (15/06/2023)
Bupati Situbondo, Karna Suswandi dalam sambutannya mengatakan pada tahun ini pembekalan Calon Jamaah Haji yang ikut dalam pembekalan ini berjumlah 775 jamaah yang terbagi dalam dua kloter yaitu kloter 73 dan kloter 74 serta terdapat tambahan kuota jamaah haji sebanyak 39 jamaah haji yang pemberangkatannya di luar kloter.
“Usia jamaah haji paling muda 18 tahun atas nama Aldiyanto warga Arjasa dan paling tua 98 tahun atas nama Asmin Warga Desa Cemara, Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo,” bebernya.
Selanjutnya Bupati yang akrab di panggil Bung Karna menambahkan kegiatan pembekalan Calon Jamaah Haji merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Situbondo memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi jamaah haji sehingga dapat menunaikan ibadahnya dengan khusyuk sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.
“Saya harap semua jamaah haji kabupaten situbondo untuk jaga hati, jaga kondisi dan jaga kesehatan selama dalam pelaksanaan Ibadah Haji,” ungkapnya.
Bupati Bersama Forkopimda Sholawat Bersama
Pelepasan jamaah haji pada tanggal 19 Juni 2023 mendatang akan dilaksanakan di Alun-alun Kabupaten Situbondo. Dirinya berharap keluarga tidak perlu banyak-banyak mengantar agar mobilitas kendaraan dan kegiatan berjalan lancar.
“Nanti saat pulang balik ke Kabupaten Situbondo akan saya jemput langsung di Probolinggo. Selain itu Pemkab akan sediakan tempat yang memadai agar jamaah haji bisa beristirahat sejenak serta bersiap-siap sebelum kemudian melanjutkan balik ke rumah di kabupaten Situbondo,” tutupnya.
Berdasarkan info di lapangan Jamaah haji Kabupaten Situbondo dengan usia tertua, Asmin (98) Warga Desa Cemara, Kecamatan Suboh Kabupaten Situbondo mengatakan niat berangkat haji sudah mulai tahun 2005 dengan mengumpulkan uang dari kerja sebagai petani dan jual kayu.
“Akhirnya bisa daftar haji pada tahun 2011 dengan uang hasil mengumpulkan sejak tahun 2005. Sedangkan untuk pelunasan saya jual sapi dan uang hasil jual kayu,” ujarnya.
Sementara Aldiyanto (18) merupakan Jamaah Haji termuda yang berasal dari Arjasa mengatakan dirinya menggantikan ayahnya yang lagi sakit-sakitan (sesak nafas). Ayahnya mendaftar Ibadah Haji pada tahun 2011 lalu.
“Saya lagi mondok di Pesantren Wali Songo dan mendapat telpon dari Kepala Kemenag, berangkat sekarang katanya, saya langsung pulang untuk hubungi keluarga saya dan saya persiapkan semuanya. ” beber Aldiyanto dengan wajah ceria. (Dedi)
