Menu

Mode Gelap

Berita · 26 Jul 2023 19:29 WIB

Integrated Farming System Upaya Dorong Petani yang Berkelanjutan di Banyuwangi


Universitas Brawijaya (UB) melalui kegiatan Doktor Mengabdi Kemitraan berhasil menerapkan teknologi Integrated Farming System (IFS) di Desa Wisata Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Perbesar

Universitas Brawijaya (UB) melalui kegiatan Doktor Mengabdi Kemitraan berhasil menerapkan teknologi Integrated Farming System (IFS) di Desa Wisata Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi.

Banyuwangi, Publikapost.com – Doktor Mengabdi Kemitraan berhasil menerapkan teknologi Integrated Farming System (IFS) program Universitas Brawijaya (UB) di Desa Wisata Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur. Kegiatan yang digelar dari Juni hingga Juli 2023 ini bertujuan mengembangkan pertanian berkelanjutan.

Tim pelaksana kegiatan dipimpin oleh Rita Parmawati (ahli bidang pertanian berkelanjutan dan sosial ekonomi pertanian) yang didukung lima mahasiswa. Selain itu, beberapa orang dosen juga ikut terlibat, seperti Indah Yanti (ahli bidang pemodelan matematika), Ayu Winna Ramadhani (ahli bidang akuakultur), dan Wuwun Risvita  (ahli bidang penyuluhan dan pemberdayaan masyarakat).

Rita menyampaikan, Desa Kemiren dipilih sebagai lokasi pelaksanaan kegiatan karena memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan dalam aspek pertanian berkelanjutan.

Adapun kegiatan yang dilaksanakan timnya bertujuan mengembangkan Desa Kemiren, kelompok masyarakat, dan Usaha Kecil Mikro agar lebih maju dan mandiri secara ekonomi, sosial budaya, pendidikan, serta penguasaan teknologi dan IT.

“Implementasi teknologi Integrated Farming System (IFS) menjadi salah satu langkah strategis untuk mencapai tujuan tersebut,” kata Rita.

Menurutnya, sosialisasi teknologi IFS dilakukan pada Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada 18 Juni 2023 di Pendopo Desa Kemiren. FGD dihadiri oleh kepala Desa Kemiren, Kelompok Tani Muda, Penyuluh Pertanian, dan perangkat Desa Kemiren.

Rita dan tim memberikan penjelasan terkait penerapan teknologi IFS. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman konsep pertanian terpadu terintegrasi dan cara kerja sistem otomatis terintegrasi.

Kemudian juga terkait manfaat dan keuntungan penerapannya di masa yang akan datang. Dalam implementasi IFS, tim mahasiswa dan dosen UB menjalankan rangkaian sistem terpadu yang mencakup budi daya ikan.

Kemudian juga budidaya maggot, ternak ayam, dan budi daya tanaman. Sistem otomatis terintegrasi memungkinkan pemantauan dan pengendalian yang efisien serta memaksimalkan produktivitas dalam setiap tahapan budi daya.

Ia berharap Desa Kemiren dan kelompok masyarakat di sekitarnya dapat memanfaatkan teknologi IFS untuk mencapai pertanian yang berkelanjutan. Kemudian juga dapat meningkatkan kemandirian ekonomi dan memperkaya aspek sosial budaya, meningkatkan pendidikan.

Selain itu, juga dapat memperluas penguasaan teknologi maupun teknologi informasi. Di akhir kegiatan, diharapkan penerapan IFS dengan sistem otomatis terintegrasi dapat memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi Desa Kemiren dan wilayah sekitarnya.

“Dengan demikian, langkah menuju pertanian yang berkelanjutan dan mandiri semakin terwujud di Desa Kemiren, Banyuwangi,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 21 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Komitmen Paslon Bupati Muda Rio-Ulfiyah Untuk Meningkatkan Kualitas Guru Ngaji di Situbondo

7 September 2024 - 14:05 WIB

Peletakan Batu Pertama RS Tipe C, Rumah Sakit Mitra Sehat Bondowoso

6 September 2024 - 22:07 WIB

Diduga Tidak Objektif Dalam Melakukan Penelitian, Warga Tolak Test Uji Kebisingan Genset Gudang PT MMI Oleh DLH Kota Medan

6 September 2024 - 21:25 WIB

Polres Padang Pariaman Musnahkan 89 Kilo Gram Ganja dan Ratusan Botol Miras

6 September 2024 - 20:07 WIB

Jalan Panjang Mencari Kasus Dugaan Pembunuhan Nahkoda Kapal Poseidon 03

6 September 2024 - 19:23 WIB

Dugaan Ancaman Terhadap Wartawan, Kuasa Hukum Deolipa Yumara: Hukum Tidak Kenal Maaf

6 September 2024 - 13:04 WIB

Trending di Berita