Probolinggo, Publikapost.com – Silaturahmi Bani Hadu dan Bani Ruham tersambungnya silsilah para kiai dan pesantren besar di daerah Tapal Kuda Jawa Timur di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo pada minggu, (19/11/2023).
Bani Hadu dan Bani Ruham merupakan salah satu silsilah dari cikal bakal adanya Ulama dan pesantren besar yang berada di daerah tapal kuda, Jawa Timur seperti Pondok Pesantren Salaifiyah Safi’iyah, Pondok Pesantren Nurul Jadid, Pondok Pesantren Nurul Islam, Pondok Pesantren Walisongo dan banyak lainnya.
Dalam acara silaturahmi tersebut di hadiri oleh banyak ulama besar yang merupakan keturunan dari bani Hadu dan Ruham, antara lain KH. Fadhol Rahaman Zaini, KH. Zuhri Zaini, KH Kholil As’ad Syamsul Arifin, KH. muhyiddin Abdussomad, KH. Achmad Azzaim Ibrohimi, KH.Imam Qusyairi Syam dan juga turut hadir PJ Bupati Probolinggo dalam memberikan sambutan.
KH. Zuhri Zaini selaku tuan rumah juga menyampaikan bahwa pentingnya dalam keluarga untuk saling bersama dan berjamaah dalam menghadapi segala permasalahan.
“ Sebab kalau kita berjalan hanya sendiri, itu katanya, kita bisa dimakan harimau. Jadi serigala itu memakan kambing yang menyendiri, jadi jika ada kambing seekor itu lemah sedangkan jika banyak, harimau juga bisa takut, ini pentingnya berjamaah” dawuh KH. Zuhri Zaini dalam bahasa Indonesia bercampur madura dalam sambutannya di acara tersebut.
Dalam acara tersebut juga dijelaskan terkait silsilah pendiri Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo, yang tersambung dengan kiai Ismail di beng koneng madura, yang mempunyai tujuh anak yakni, kiai Zainuddin,kiai mursaha, kiai Mustofa, kiai fatoyah, kiai Madhah/ kolpoh, kiai Mudharik dan nyai Nur Sari.
Kiai Mudharik sendiri merupakan kakek Pendiri Ponpes Nurul Jadid KH.Zaini Mun’im dan nyai Nur Sari adik dari kiai Mudharik atau kiai mudrika merupakan istri dari kiai Ruham.
“ Kalau di contohkan juga bisa seperti di Situbondo, Kiai Kholil As’ad bin As’ad bin Samsul Arifin bin nyai Nur Sari, jadi sama tiga pupuan karena kiai Zaini dan kiai as’ad dua pupuan sedangkan kiai Abdul Mun’im dan kiai Samsul se pupuan” jelas KH. Miftahul Arifin Hasan dalam menjabarkan silsilah bani Hadu dan Ruham.