Menu

Mode Gelap

Berita · 30 Jan 2024 07:28 WIB

UNUJA Mengirimkan Mahasiswa MBKM Internasional ke Malaysia dan Wakatobi di Awal Tahun 2024


UNUJA Mengirimkan Mahasiswa MBKM Internasional ke Malaysia dan Wakatobi di Awal Tahun 2024 Perbesar

UNUJA Mengirimkan Mahasiswa MBKM Internasional ke Malaysia dan Wakatobi di Awal Tahun 2024

Situbondo,Publikapost.com – Universitas Nurul Jadid atau Unuja Probolinggo kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan mengirimkan lima mahasiswa untuk mengikuti program MBKM Santri Internasional di Pondok Pesantren An-Nahdloh Malaysia.

Sementara itu, lima mahasiswa lainnya dikirim untuk mengikuti program MBKM ke Pondok Pesantren Al Falah dan Pondok Pesantren Nurul Furqon, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kedua program ini dijadwalkan berlangsung dari 29 Januari hingga 28 Juni 2024.

Pelepasan mahasiswa yang mengikuti program MBKM dilaksanakan di Wisma Dosen UNUJA pada Minggu (28/1) dan dihadiri oleh Kepala Lembaga Pengembangan dan Inovasi Pembelajaran (LPIP), Nur Hamid, Ph.D, serta pimpinan dan mahasiswa yang terlibat dalam program tersebut.

Dalam sambutannya, Nur Hamid menjelaskan bahwa UNUJA mengadakan dua jenis program MBKM, yaitu yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek dan MBKM Mandiri. Program MBKM Santri Internasional merupakan prioritas pelaksanaan MBKM secara mandiri oleh UNUJA, terutama program Santri Mengabdi yang memiliki tingkat internasional.

M. Noer Fadli Hidayat, M. Kom., Wakil Rektor 1 bidang Akademik dan SDM UNUJA, menjelaskan bahwa MBKM Santri UNUJA telah dilaksanakan sejak tahun 2021, sejalan dengan amanat Kemendikbudristek yang mewajibkan perguruan tinggi melaksanakan kegiatan MBKM sebagai bagian dari pembelajaran.

“UNUJA sejak tahun itu sudah melaksanakan MBKM Santri sebagai salah satu upaya untuk melaksanakan MBKM secara mandiri,” kata Wakil Rektor, Selasa (30/01/2024)

Lebih lanjut, Wakil Rektor menyampaikan bahwa tema MBKM UNUJA adalah “Giat Santri Menebar Manfaat untuk Dunia,” sesuai dengan visi UNUJA untuk berkontribusi pada pembangunan masyarakat Indonesia dan dunia. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdikan diri di berbagai pesantren dan mitra yang telah ditentukan bersama sesuai dengan keahlian dan kompetisi mahasiswa.

“Harapannya UNUJA mampu memenuhi permohonan pendelegasian santri dari mitra level nasional maupun internasional. Dengan adanya MBKM Santri ini, UNUJA diharapkan dapat berkontribusi secara luas di berbagai negara, sesuai dengan visi untuk berkontribusi pada pembangunan masyarakat Indonesia dan dunia,” tambahnya.

Lima mahasiswa yang mengikuti program MBKM Santri Internasional ke Malaysia melibatkan berbagai program studi, seperti Pendidikan Agama Islam, Manajemen Pendidikan Islam, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika, dan Teknik Informatika.

Sementara itu, lima mahasiswa yang mengikuti program MBKM ke Wakatobi melibatkan program studi seperti Ekonomi Syariah, Teknik Informatika, Pendidikan Agama Islam, Hukum, dan Ekonomi.

Kedua program ini menunjukkan komitmen UNUJA dalam mendukung pendidikan dan pengembangan mahasiswa, serta sebagai upaya untuk melibatkan mereka dalam kegiatan positif yang dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan dunia. Dengan demikian, UNUJA terus berupaya menciptakan lingkungan akademis yang inovatif dan berorientasi pada kebermanfaatan sosial. (Dee)

Artikel ini telah dibaca 80 kali

Baca Lainnya

Komitmen Paslon Bupati Muda Rio-Ulfiyah Untuk Meningkatkan Kualitas Guru Ngaji di Situbondo

7 September 2024 - 14:05 WIB

Peletakan Batu Pertama RS Tipe C, Rumah Sakit Mitra Sehat Bondowoso

6 September 2024 - 22:07 WIB

Diduga Tidak Objektif Dalam Melakukan Penelitian, Warga Tolak Test Uji Kebisingan Genset Gudang PT MMI Oleh DLH Kota Medan

6 September 2024 - 21:25 WIB

Polres Padang Pariaman Musnahkan 89 Kilo Gram Ganja dan Ratusan Botol Miras

6 September 2024 - 20:07 WIB

Jalan Panjang Mencari Kasus Dugaan Pembunuhan Nahkoda Kapal Poseidon 03

6 September 2024 - 19:23 WIB

Dugaan Ancaman Terhadap Wartawan, Kuasa Hukum Deolipa Yumara: Hukum Tidak Kenal Maaf

6 September 2024 - 13:04 WIB

Trending di Berita