Serangkaian dokumen intelijen AS yang baru-baru ini bocor mengungkapkan bagaimana Israel semakin terlibat langsung terhadap Washington dalam operasi anti-Iran di wilayah tersebut, The Intercept juga melaporkan pada 14 April.
Serangkaian dokumen rahasia telah mengungkap rincian sejumlah masalah geopolitik, termasuk dukungan AS dan NATO untuk Ukraina dan koordinasi Iran-Nikaragua melawan pengaruh AS di Amerika Latin.
Laporan Media The Intercept menyoroti kemungkinan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Rusia, mengingat bahwa dokumen spesifik yang dikutip berisi “skenario” yang masuk akal di mana Israel akan diminta untuk secara langsung memberikan bantuan mematikan ke Ukraina yang tak lain merupakan sesuatu yang enggan untuk dilanjutkan sepenuhnya.
Dokumen tersebut menyatakan bahwa ini akan dilakukan sebagai imbalan atas dukungan langsung AS dalam aktivitas anti-Iran.
Sebuah laporan Badan Intelijen Pertahanan AS (Defense Intelligence Agency DIA), tertanggal 28 Februari dan bertanda “sangat rahasia”, menyoroti empat skenario. Dalam satu skenario, dikatakan: “Rusia terus mengizinkan senjata konvensional canggih Iran melalui Suriah, mendorong Israel untuk meminta dukungan AS yang diperluas untuk kegiatan kontra-Iran Israel dengan imbalan bantuan mematikan ke Ukraina.”
“Pemimpin pertahanan Israel mengadvokasi peningkatan pengambilan risiko untuk melawan Iran, termasuk mengusulkan hubungan bilateral Israel-AS. operasi,” kata dokumen itu, memberikan “latar belakang” untuk skenario dan menyoroti keadaan yang dapat mengatur panggung untuk itu.
Washington dan Tel Aviv baru-baru ini melakukan latihan bersama yang bertujuan untuk mensimulasikan serangan terhadap Republik Islam.
Menurut laporan DIA, skenario lain adalah bahwa Rusia “menimbulkan korban” dari serangan Israel di Suriah dan membalas dalam koordinasi dengan Iran. Disebutkan dalam konteks ini bahwa Israel telah “secara teratur meminta” dukungan penerbangan dari Angkatan Udara AS untuk melancarkan serangan terhadap “kepentingan Iran di Suriah.”
Israel telah berulang kali menyatakan keprihatinan bahwa mendukung Ukraina secara langsung dapat menempatkan angkatan udaranya di garis tembak Rusia.
Laporan DIA yang sama mencakup “daftar cucian senjata Israel yang mungkin ditransfer ke Ukraina dalam quid pro quo yang didorong oleh AS, seperti rudal permukaan-ke-udara buatan Israel dan sistem anti-tank,”
Israel akan mentransfer senjata-senjata ini ke Ukraina “di bawah tekanan AS yang meningkat atau anggapan degradasi dalam hubungannya dengan Rusia,” kata dokumen intelijen itu.
Selama bertahun-tahun, Israel telah melakukan serangan ilegal di Suriah terhadap apa yang dikatakannya sebagai target Iran dan Hizbullah. Meskipun kadang-kadang ada korban dari Iran, serangan itu lebih sering menargetkan militer Suriah.
Serangan Israel ini telah meningkat secara dramatis baru-baru ini. Israel telah membom Suriah hampir selusin kali sejak awal tahun baru, dan tujuh kali sejak gempa dahsyat melanda negara itu pada Februari.
Akibatnya, tak heran baru-baru ini menyatakan kesiapan dan kemauan untuk meningkatkan pertahanan udara Damaskus untuk menangkis serangan Israel di masa depan.
Pada saat yang sama, kelompok-kelompok yang terkait dengan Iran di Suriah telah meningkatkan serangan roket dan drone terhadap pangkalan pendudukan ilegal AS di negara itu, mendorong janji dari AS untuk memberikan pukulan berat terhadap Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran di Suriah.
