Sulsel, Publikapost.com – Pelaksanan Haul Akbar Syekh Yusuf Al – Makassari Attamu Taung yang dilaksanakan pada sabtu (25/05) di Lingkungan Makam Syekh Yusuf Abul Mahasin Tajul Khalwati Al-Makassari Al-Bantani di Jalan Syech Yusuf β Lakiung Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa kegiatan tersebut diselnggarakan oleh IKB PPSP Ujung Pandang.
Dalam keterangan Persnya Kasi Penerangan Hukum Kejati Sul-sel Soetarmi menjelaskan bahwa, Plt Jam Pidum Kejagung, Leonard Eben Ezer Simanjuntak yang juga mantan Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawsi Selatan (inisiator Haul Akbar Syech Yusuf tahun 2024) adapun yang hadir dalam kegiatan Haul Akbar Syekh Yusuf AL-Makassari Attamu Taung tahun 2024 ini.
Disela kegiatan berlangsung Ptl Jam Pidum Kejagung, Leonard Eben Ezer Simanjuntak menyampaikan sambutannya bahwa Syekh Yusuf Abul Mahasin Taj Al Khalwati Al Makassari Al Bantani digelar Pendukungnya sebagai Tuanta Salamaka ri Gowa (Tuan Guru Penyelamat kita dari Gowa),” ujarnya
Lanjut, Apa yang telah dilakukan oleh Syekh Yusuf sehingga dikenal, beliau dianggap sebagai bapak dikumpulan masyarakat Islam di Afrika Selatan yang berjuang βmewujudkan persatuan dan kesatuan untuk menentang penindasan dan faham adanya perbedaan kulit dan etnisβ. Syekh Yusuf lebih dahulu memperjuangkan βPersatuan dan Kesatuanβ menentang penindasan serta menunjukkan pada dunia βCinta dan Kasih tanpa mengenal perbedaan,” jelasnya.
“Hal ini pula yang menginspirasi perjuangan Nelson Mandela (Mantan Prsiden Afrika Selatan) bahwa βwarna kulit tidaklah membedakan manusia dimata Tuhanβ sehingga Nelson Mandela menyebut Syekh Yusuf sebagai βSalah Seorang Putra Terbaik Afrika,” katanya.
Kita bangga beliau bukan hanya Ulama Besar, tapi juga Tokoh Anti Apartheid sehingga beliau di Afrika Selatan (pengasingan) mampu menyandang National Hero oleh Pemerintah Afrika Selatan.
Leonard Eben Ezer Simanjuntak melanjutkan kisahnya bahwa Syekh Yusuf dalam perjalanan hidupnya senantiasa mengorbankan semangat βjihad bagi rakyat Bantenβ dan menjalin Kerjasama dengan pasukan Makassar dan Bugis yang datang ke Banten, memimpin pasukan untuk melakukan perlawanan perang grilya melawan Belanda. Selama bliau gerilya tetap menyebarkan Islam begitu pula saat beliau ditangkap dan dibuang/diasingkan, beliau tetap mensiarkan agama islam dan memiliki pengikut (di Srilangka),” ungkapnya.
Konsistensi dan kegigihan beliau apapun akibat/resikonya terhadap dirinya harus kita contoh/teladani, βSemangat Jihad untuk menentang penindasanβ. Pada saat ini kita harus berani berkorban dan dengan semangat kolaborasi serta bersinergi untuk terus membangun Sulawesi Selatan dan Indonesia yang lebih baik. Suatu tekad dan kegigihan menentang penjajah, apa yang dilakukannya karena Syekh Yusuf selalu βBicara Dengan Hatiβ yang mengingatkan saya kepada Abuya Munfasir dari Banten Ketika saya bertugas sebagai Kajati Banten yang berpesan kepada kami βBicaralah Dengan Hatiβ. Diakhir sambutannya Leonard Eben Ezer Simanjuntak menyampaikan Haul ini maknanya adalah βSilaturahimβ dan βMembangun Silaturahimβ dapat memanjangkan dan meluaskan rezeki kita semua yang hadir dan terutama hari ini Haul Akbar kedua Syekh Yusuf Al Makassari semakin banyak yang hadir dan semakin besar rasa kebanggaan kita akan masyarakat Sulawesi Selatan yang pernah memiliki beliau, bahkan Indonesia dan Dunia. Harapan saya Haul Akbar tahun depan akan semakin menggaung dan tidak hanya dihadiri di Wilayah Selatan Maupun Indonesia namun dihadiri dari Negara-negara lainnya.
“Ucapan terima kasih kepada semua yang hadir, Prof Harris Arthur Hedar selaku Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar PPSP IKIP Ujung Pandang serta Panitia Penyelenggara (PPSP IKIP Ujung Pandang, Kejaksaan (Kejati,Kejari Gowa, Kejari Makassar), Penjaga Kubur Dg.Sigollo, Pembawa dan tidak lupa keluarga besar keturunan beliau Syekh Yusuf Al Makassari, dan terutama masyarakat sekitar makam yang telah bersedia dan Ikhlas mendukung Haul Akbar ini,” harapnya.
Diakhir acara, Leonard Eben Ezer Simanjuntak memberikan Al qurβan kepada beberapa peserta haul, anak panti asuhan dan disabilitas tuna Netra berupa 1.000 (seribu) Al qurβan ukuran kecil dan 150 al qurβan ukuran besar,” tutupnya. (Ibnu Raja Abu Algifari Algowawy)