Situbondo, Publikapost.com – Bandar Laut Dunia Grup (Balad Grup) tengah merancang proyek ambisius dalam sektor perikanan budidaya. Perusahaan ini berencana memproduksi hingga 500 juta ekor lobster dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, dengan fokus utama di kawasan Gugusan Teluk Kangean, Sumenep, Madura.
Dalam proyek ini, Balad Grup akan memanfaatkan luasnya wilayah perairan di Teluk Kangean yang mencapai 8.000 hektar. Dengan menggunakan teknologi keramba modern, perusahaan menargetkan produksi masif lobster dalam skala industri.
Rincian Proyek:
* Lokasi Utama: Teluk Pangelek, Sumenep, Madura, dengan luas 54 hektar sebagai pilot project.
* Target Produksi: 500 juta ekor lobster dalam 10 tahun.
* Teknologi: Menggunakan keramba modern dengan kapasitas 500 ekor lobster per unit.
* Pekerjaan: Diperkirakan akan membuka lapangan kerja hingga 240.000 orang dalam 10 tahun ke depan.
* Ekspansi: Selain lobster, Balad Grup juga akan membudidayakan kerapu dan teripang di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk NTT, Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Maluku, dan Bangka Belitung.
Proyek ambisius ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian Indonesia, terutama di sektor perikanan. Beberapa potensi dampak positif yang diprediksi antara lain:
* Meningkatkan produksi dan ekspor lobster: Indonesia berpotensi menjadi produsen lobster terbesar di dunia.
* Membuka lapangan kerja: Proyek ini akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru di daerah-daerah pesisir.
* Meningkatkan pendapatan masyarakat: Nelayan dan masyarakat sekitar dapat terlibat dalam rantai pasok budidaya lobster.
* Mengembangkan infrastruktur: Pembangunan infrastruktur pendukung seperti jalan akses dan fasilitas pengolahan akan meningkatkan konektivitas daerah.
Meskipun proyek ini menjanjikan, Balad Grup juga dihadapkan pada sejumlah tantangan, seperti:
* Ketersediaan bibit: Memastikan ketersediaan bibit lobster berkualitas dalam jumlah besar.
* Teknologi budidaya: Pengembangan teknologi budidaya yang efisien dan ramah lingkungan.
* Fluktuasi harga pasar: Mengantisipasi fluktuasi harga lobster di pasar global.
Namun, dengan potensi pasar yang sangat besar, terutama di negara-negara Asia, proyek ini dinilai memiliki prospek yang cerah.
Owner Balad Grup, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, berharap proyek ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi nelayan dan masyarakat pesisir. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dalam menjalankan bisnis budidaya lobster.