Jakarta, Publikapost.com- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, mencatat sebanyak 2.038 jiwa dari 785 Kepala Keluarga (KK) mengungsi akibat banjir pada Kamis (30/01/25).
Diketahui, penyebab banjir adalah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada Selasa (28/01/25) hingga Rabu (29/01/25). Sehingga kondisi itu membuat tinggi muka air di pos pemantauan atau pintu-pintu air naik.
Kapusdatin BPBD DKI Jakarta Mohammad Yohan mengatakan, Ribuan warga yang mengungsi akibat banjir tersebut berada di 6 kelurahan yang tersebar di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Berikut data pengungsi akibat banjir di Jakarta Barat : Jumlah korban mengungsi 22 KK, 66 Jiwa, berlokasi Masjid Al Muhajirin Jakarta Barat, Kelurahan Cengkareng Timur, Jakarta Barat. Jumlah 118 KK, 370 Jiwa berlokasi Masjid Jami Baitul Khair, Musholla Isrorudin, Musholla Darussalam, Kelurahan Duri Kosambi. Jumlah 100 KK, 112 Jiwa berlokasi Rusun Lokbin, Mushollah Baiturrahman, Musholla Roudotul Jannah, Rawa Buaya. Jumlah 75 KK, 300 Jiwa berlokasi Masjid Sawatul Ummah, Kelurahan Pegadungan. Jumlah: 310 KK, 690 Jiwa berlokasi Musholla Al Madin, Masjid RW 015, Tegal Alur.
Jakarta Utara : Jumlah 160 KK, 500 Jiwa berlokasi Depo BCC, Kel. Rorotan.
Yohan mengatakan, BPBD DKI Jakarta terus mengirimkan bantuan logistik bagi para pengungsi banjir.
“BPBD terus mengirimkan logistik untuk para pengungsi, seperti air mineral, makanan siap saji, family kit, pakaian, selimut dan sarung, terpal, serta kids ware,” ujarnya.
Yohan menerangkan hingga pukul 07.00 WIB, terpantau 35 RT dan 4 ruas jalan masih tergenang.
“BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 35 RT dan 4 ruas jalan,” terangnya.
Berikut 35 RT di Jakarta yang masih tergenang banjir :
Jakarta Barat : 20 RT, terdiri dari Kelurahan Cengkareng Barat (1 RT). Kelurahan Duri Kosambi (7 RT). Kelurahan Rawa Buaya (4 RT). Kelurahan Pegadungan (3 RT). Kelurahan Tegal Alur (5 RT). Penyebab curah hujan tinggi dengan ketinggian genangan air 40 – 80 cm.
Jakarta Utara : 15 RT, terdiri dari Kelurahan Rorotan (1 RT.) Kelurahan Semper Barat (3 RT). Kelurahan Sukapura (11 RT). Penyebab curah hujan tinggi dengan ketinggian genangan air 40 – 55 cm.
Ruas jalan yang tergenang antara lain, Jl. Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Penjaringan. Ketinggian air 20 Cm. Jl. Satria Raya. Jelambar. Ketinggian air 30 cm. Jl. Kelapa Hybrida Raya,Pegangsaan Dua. Ketinggian air 20 cm. Jl. Pegangsaan Dua (Green Hill), Pegangsaan Dua. Ketinggian air 10 cm.
Yohan mengungkapkan, namun berdasarkan data Pusdalops BPBD pada saat ini masih terdapat 14 RT dan 3 ruas jalan tergenang hingga pukul 10.00 WIB. Jumlah tersebut menurun dari sebelumnya pada pukul 07.00 WIB ada 35 RT dan 4 ruas jalan yang dilaporkan tergenang.
“BPBD mencatat saat ini genangan terjadi di 14 RT dan 3 ruas jalan,” ungkapnya.
Adapun data wilayah terdampak sebagai berikut : Jakarta Barat terdapat 10 RT yang terdiri dari Kelurahan Cengkareng Barat (1 RT). Kelurahan Rawa Buaya (1 RT). Kelurahan Pegadungan (3 RT). Kelurahan Tegal Alur (5 RT), penyebab curah hujan tinggi, dengan ketinggian genangan air 40-80 cm.
Jakarta Utara terdapat 4 RT yang terdiri dari : Kelurahan Rorotan (1 RT). Kelurahan Sempet Barat (3 RT), penyebab curah hujan tinggi, dengan ketinggian genangan air 30-55 cm.
Sementara Jalan yang tergenang terdapat 3 Ruas Jalan yang terdiri dari : Jl. Kelapa Hybrida Raya, Pegangsaan Dua, dengan ketinggian genangan air 20 cm. Jl. Pegangsaan Dua (Green Hill), Pegangsaan Dua, dengan ketinggian genangan air 10 cm. Jl. Cakung Cilincing, Sukapura, dengan ketinggian genangan air 20 cm.
Untuk genangan yang sudah surut diantaranya : Kelurahan Rawa Buaya (3 RT). Kelurahan Sukapura (11 RT). Kelurahan Duri Kosambi (7 RT). Untuk Jalan tergenang yang sudah surut : Jl. Muara Baru (Depan Pluit Selatan View), Kelurahan Penjaringan. Jl. Satria Raya, Kelurahan Jelambar.
Dalam menangani genangan tersebut, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga dan Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.
“Memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para Lurah dan Camat setempat. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” imbuh Yohan.
BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.
“Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” jelas Yohan (*)