Jakarta, Publikapost.com – Korps Alumni HMI (Kahmi) Eropa Raya sebagai organisasi alumni HMI yang berada di luar negeri mengutuk keras aksi israel yang melancarkan serangan udara di sejumlah objek penting, termasuk rumah sakit dan yg terbaru serangan pada kamp terbesar Jabalia di Gaza, Palestina.
Kutukan ini muncul seiring dengan meningkatnya keprihatinan internasional terhadap situasi perang di Gaza.
Demikian disampaikan oleh Ketua Kahmi Eropa Raya Choirul Anam. “Situasi di Gaza semakin mengkhawatirkan. Serangan udara Israel sudah diluar nalar sehat sampai menargetkan rumah sakit, kamp pengungsian, dan bahkan membunuh anak-anak, ini benar-benar pembantaian yg nyata” jelasnya.
Menurutnya, anak-anak dan warga sipil harus dilihat sebagai orang yang terjebak konflik, bukan orang yang terlibat konflik. “Dalam perang, militer lawan militer. Bukan militer lawan anak-anak. Dan ada aturan perang yang tetap harus dipenuhi dan tidak boleh dilanggar” tambah Anam. Ia juga mengungkapkan keprihatinan mendalam terhadap anak-anak dan warga sipil yang terjebak dalam konflik tersebut.
Oleh karena itu, ia mengecam keras tindakan membabi-buta serangan udara Israel yang menargetkan lokasi kamp pengungsian dan rumah sakit, termasuk RS Indonesia (Gaza).
“Kahmi Eropa Raya mengutuk keras serangan udara Israel yang menargetkan objek penting termasuk warga sipil, anak-anak, rumah sakit, tenaga medis, dan kamp pengungsian,” tegasnya lagi.
Selain itu, PhD in Public Policy dari Ceko ini juga menyampaikan beberapa bantuan kemanusiaan internasional bahkan tidak dibolehkan memasuki zona krisis pengungsian karena eskalasi perang yang meningkat. “Ini saya ketahui dari rekan-rekan PPI yang saat ini berada di wilayah Timur Tengah,” terang Anam, yang juga pernah menjabat Koordinator PPI Dunia 21/22.
Lebih lanjut, Kahmi Eropa Raya menerima laporan Sementara sekitar total 195 orang tewas dan 777 orang lainnya terluka akibat dua gempuran udara Israel ke kamp Jabalia. Sekitar 120 orang masih hilang dan diyakini masih berada di bawah reruntuhan bangunan.
Dia juga mengajak semua pihak untuk mengecam tindakan Israel. “Saya mengucapkan terima kasih atas ketegasan Pemerintah Indonesia melalui Menlu di forum PBB. Kami juga mendesak PBB bersikap tegas terhadap arogansi militer Israel dan menghentikan peperangan yang melanggar HAM,” tutup Anam.