Pariaman, Publikapost.com – Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat melontorkan anggaran senilai 2 miliar untuk kapal hibah eks KRI Teluk Bone dari Surabaya ke Kota Pariaman, namun kapal tersebut terdampar dipinggir pantai Gondariah Pariaman, Minggu (31/3/2024).
Akibatnya, banyak warga Pariaman menilai keberadaan kapal tersebut mubazir dan tidak tepat sasaran untuk kegiatan pariwisata.
Banyak masyarakat Pariaman beranggapan penyebab kapal itu terdampar, karena tali atau rantai pengikatnya putus.
Hal tersebut diungkapkan tokoh Pariaman, Azwar Anas, kapal tersebut terdampar usai dihempas angin kencang dan badai yang disertai hujan deras.
“Terkait dengan terdamparnya kapal ini, apa ada sisi baiknya atau apakah menguntungkan bagi warga Pariaman,” terangnya.
Na?un, beberapa pihak menilai kapal ini, tidak begitu dibutuhkan oleh warga Pariaman, mengingat keuangan Pemko Pariaman tengah mengalami defisit.
Menanggapi hal tersebut, Pj Walikota Pariaman, Roberia menyampaikan, kepada wartawan, bahwa pihaknya akan mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah tersebut.
“Kami akan berkoordinasi dengan stakeholder lainnya, guna mengambil kebijakan perihal kapal tersebut, ” ungkapnya.
Diketahui sebelumnya, kapal tersebut ditarik dari Surabaya ke Kota Pariaman menelan anggaran hingga mencapai 2 miliar, pada masa kepemimpinan Genius Umar saat menjabat Walikota Pariaman.
Genius Umar pada waktu itu, menyebutkan, keberadaan kapal ini sangat penting, karena berguna memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang perihal semangat juang para pahlawan pada masa kemerdekaan.
Menurutnya, kapal ini nantinya akan dijadikan museum dan obyek pariwisata. (Fakhri)