Jakarta , Publikapost.com – Ada pesan berdarah di rumah PD, ayah yang membunuh empat anaknya di rumahnya di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Keempat anak tidak berdosa itu dihabisi oleh PD dengan dikunci di kamar mandi.โ
Polisi sudah menggelar olah TKP di lokasi. Hasilnya, ditemukan pesan yang dituliskan dengan darah di lantai. Tulisannya: โPuas Bunda Tx For All.โโ
“Betul, harus kami cocokkan juga tulisan siapa. Kami temukan ada tulisan berwarna merah di lantai masih didalami ditulis siapa warna merah apa. Harus pasti tidak boleh berandai-andai,” kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, di lokasi kejadian Rabu (6/12).โ
Saat insiden ini terjadi, ibu korban, D, sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu sejak Sabtu (2/12) karena kasus KDRT. Kapolres Jaksel, Kombes Ade Ary Syam Indardi, menjelaskan kasus KDRT sudah dilaporkan D ke Polsek Jagakarsa. Berdasarkan laporan kepolisian yang masuk, D dirawat karena mengalami KDRT oleh PD. Saat hendak diperiksa, PD sempat mangkir dengan alasan masih harus menjaga keempat anaknya.โ
Ketua RT 04/03 Kelurahan Jagakarsa, Yakub mengatakan empat anak yang ditemukan meninggal di wilayahnya memang hanya tinggal bersama ayahnya PD (41 tahun).
Kondisi ini karena istri PD atau ibu dari empat anak tersebut sedang dirawat di rumah sakit karena diduga mengalami kekerasan dari suaminya pada Sabtu (2/12/2023).
Dia menjelaskan, PD dan istrinya diketahui sempat terjadi cek-cok yang membuat istri harus dirawat di rumah sakit. Istri PD, kata Yakub, bahkan ditemukan lemas dengan darah keluar dari mulut dan hidungnya usai mengalami kekerasan dari suaminya. Hal ini terjadi karena pelaku menduga istrinya berselingkuh.
“Cek-cok sudah dua kali sebenarnya. Terakhir Sabtu kemarin. Kalau sebelumnya minggu sebelumnya juga (cek-cok). Karena cemburu si suaminya, karena kalau kata suami, istrinya mungkin ya kita nggak tahu bener apa nggaknya,” jelas Yakub di Jagakarsa, Rabu (6/12/2023).
Dia menyebut pertengkaran antara PD dan istrinya telah terjadi sejak dua pekan ini. PD bahkan sempat dipanggil olehnya dan kondisi istri yang mengalami kekerasan juga diketahui oleh polisi.
“Waktu itu (Sabtu) polisi pingin lihat kondisi istrinya. Nah di situ keluar darah. Belum bisa ditanya apa-apa langsung dibawa ke rumah sakit,” katanya.
Yakub menduga cek-cok suami istri ini dilatarbelakangi oleh masalah ekonomi. PD yang lama menganggur dan istri yang telah berhenti kerja memicu kondisi ini.
“Tadinya sih suaminya kerja, cuman menganggur pusing kali ya ekonomi. Anaknya empat masih kecil-kecil,” ujarnya.
(Adam/S)