Probolinggo- Publikapost.com- Komunitas Averroes bekerja sama dengan Sampoerna Entrepreneurship Training Center dan Sampoerna Untuk Indonesia menggelar Digital Transformasion and strengthening resilience of SME’s dengan tema Digital Marketing & Pengelolaan Media Sosial yang bertempat di Aula Bromo View Hotel & Restaurant, Kota Probolinggo pada Sabtu-Minggu (6-7/5/2023).
Acara kolaborasi tersebut dilaksanakan selama dua hari dengan peserta dari Kabupaten/Kota Probolinggo ini berjalan dengan lancar. Peserta yang terdaftar adalah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sudah punya bisnis, minimal satu tahun.
Muhammad Ilham Rosyidi, narasumber pelatihan, menyampaikan bahwa pelaku UMKM harus bisa menganalisis teknik apa saja yang harus dilakukan untuk menarik konsumen. Convert Selling, soft Seling & hard Selling di media sosial bagi pelaku UMKM menjadi pembuka materi dalam acara tersebut
Soft selling salah satunya, Ilham melanjutkan, merupakan teknik marketing yang sifatnya halus dan membuat konsumen penasaran terhadap produk yang dihasilkan. Adapun waktu dalam teknik tersebut ialah jangka panjang. Beda halnya dengan hard selling yang sifatnya secara langsung dan terkesan agresif dalam hal penawaran produk.
“Waktunya singkat dan tidak membangun ikatan dengan para konsumen,” tambahnya.
Anas Fathullah; Tim media PCNU Kota Probolinggo, menyampaikan langsung materi kedua tentang Managemen pengelolaan instagram bagi pelaku UMKM. Pria kelahiran Kecamatan Wonoasig itu memulai penjelasannya dengan menjabarkan asal mula berdirinya sebuah media sosial bernama instagram.
Instagram didirikan pada tahun 2010 oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger. Pada awalnya aplikasi ini hanya tersedia untuk pengguna IOS dan hanya menawarkan fitur bagi foto dengan filter yang berbeda-beda. Namun Tahun 2012 instagram diakusisi oleh Facebook, inc dan seiring berjalannya waktu sosial media ini platform media terbesar di dunia pada Tahun 2021 dengan 1 miliar pengguna aktif bulanan.
Hal yang perlu dipersiapakan terlebih dahulu untuk mengakses instagram ialah konten. Konten sendiri ialah semua informasi yang disediakan mengenai produk dan jasa, bisa berupa visual (infografis, video, atau teks). Tak hanya itu saja, fitur yang ada di instagram seperti iklan, video pendek, story dan siaran langsung bisa dijadikan teknik marketing untuk menyasar konsumen.
“Untuk memaksimalkan media sosial kita harus membuat konten dan waktu yang tepat untuk menguploadnya. Jadi produk pelaku UMKM akan tepat sasaran dan konsumen akan membelinya,” ujarnya.
Potensi pengembangan bisnis melalui ruang digital bagi pelaku UMKM menjadi materi terakhir yang akan disampaikan besok pagi Zainurrozakus S, Koordinator Komunitas Forum Kota Probolinggo Krearif.