Pada 1 April lalu, Kementerian Luar Negeri India mengumumkan bahwa India dan Malaysia telah sepakat untuk menggunakan uang rupee India untuk penyelesaian permasalahan perdagangan.
Kementerian luar negeri India mengatakan bahwa perdagangan antara India dan Malaysia sekarang dapat diselesaikan dalam rupee India, selain mode penyelesaian mata uang lain yang ada. Pada Juli 2022, Reserve Bank of India memutuskan untuk mengizinkan penyelesaian perdagangan internasional dalam rupee India. Langkah RBI ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan perdagangan global dan mendukung kepentingan industri perdagangan yang menggunakan mata uang rupee India.
“Portal Berita The Hindu” mengatakan bahwa yang melatar belakangi keputusan Kementerian Luar Negeri India adalah karena para pejabat saat ini sudah bekerja keras untuk melindungi perdagangan India dari dampak krisis Ukraina. Kendati demikian Dolar A.S. Juga telah menjadi mata uang cadangan utama dalam perdagangan internasional sejauh ini, dan pergeseran juga sangat menjauh dari dolar A.S.
Hal ini menunjukkan bahwa India bersedia mengambil langkah-langkah kongkrit untuk mendedolarisasi perdagangan internasional.
Perdagangan dalam dolar menjadi semakin sulit karena ekonomi Rusia mendapat sanksi dari kekuatan Barat setelah Rusia meluncurkan “operasi militer khusus” terhadap Ukraina, kata laporan itu. Hal ini, pada gilirannya, memicu tren global untuk mencari solusi dan de-dolarisasi menggunakan mata uang nasional.