Changsa, Publikapost.com – Kepengurusan Fatayat Nahdlatul Ulama Cabang Istimewa Tiongkok masa hikmad 2023-2024, resmi dilantik. Bertempat di Changsa, hall kampus Central South University, Minggu (10/9/2023).
Acara pelantikan tersebut mengusung tema “Aktualisasi Keilmuan Dalam Gerakan Perempuan Islam yang Ramah Bagi Semesta”, pelantikan Pengurus Cabang Istimewa Fatayat Nahdhatul Ulama (PCIFNU) Tiongkok berlangsung lancar, meskipun prosesi berlangsung secara hybrid.
Kendati demikian, tak mengurangi semangat perempuan tangguh NU yang tersebar di seluruh daratan Tiongkok ini mengawali perjuangan panjang setahun ke depan. Pasalnya sebagian besar dari mereka baru saja menapakkan kaki di negeri tirai bambu ini, sehingga belum memungkinkan untuk melaksanakan pelantikan secara luring di kota Changsha.
Baca Juga: Sebut Pesantren yang Kirim Santri Kuliah ke Tiongkok Sebuah Tragedi
Hadir secara daring, para perempuan hebat NU, diantaranya Ketua Umum (Ketum) Pengurus Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PPFNU), Ibu Hj. Margaret Aliyatul Maimunah, MSi serta Wasekjend PBNU, Ibu Safira Machrusa Domisioner Dubes Aljazair, Menteri Ketenagakerjaan Hj Ida Fauziyah. Selain itu acara ini juga dihadiri oleh beberapa petinggi Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok, yakni Ust Kaula Fahmi selaku Ketua Tanfidziyah dan Ust Syifa, Katib Syuriah PCINU Tiongkok.
Pembacaan ikrar pelantikan pengurus mengawali serangkaian prosesi acara, sambutan-sambutan, mars fatayat dan yalal wathon hingga doa bersama berlangsung secara hikmad.
Dalam sambutannya, sahabat Ketum PPFNU menyatakan bahwa ini kali pertama perempuan NU mengukir sejarah di tanah Tiongkok, pasalnya ini adalah kali pertama terbentuknya kepengurusan fatayat di negeri tirai bambu ini.
“Saya yakin Fatayat akan memberikan kontribusi nyata dalam memperjuangkan cita-cita perempuan NU di tanah Tiongkok dalam berbagai program visioner nya terutama untuk pemberdayaan perempuan dan anak” ungkap Ketum Margaret.
Wasekjend PBNU juga menegaskan bahwa fatayat ke depan harus fokus pada antisipasi isu-isu perempuan di luar negeri seperti potensi human traficking dll.
Menaker memberikan sambutan ucapan selamat atas terbentuknya dan dilantiknya fatayta NU tiongkok melalui video, Menaker berharap, momen ini menjadi cara memahami nilai dasar dan nilai perjuangan yang berdasar ahlus sunnah wal jamaah khususnya dalam memberikan pandangan yang universal dalam advokasi masalah perempuan.
Sementara itu Ketua Tanfidziyah PCINU Tiongkok, sahabat Kaula Fahmi bercerita tentang awal mula cikal bakal FNU Tiongkok ini, bahkan sangat mengapresiasi karena menjadi mitra strategis bagi PCINU Tiongkok.
“Saya sangat mengapresiasi dengan berdirinya FNU Tiongkok ini, sehingga PCINU Tiongkok dapat bersinergi dalam mewujudkan cita-cita bersama nahdlatul ulama” ujarnya.
Pada penghujung acara, ketua PCIFNU Tiongkok terpilih, Surotul Ilmiyah, S.KM., M.KM., menuturkan bahwa dirinya telah menyiapkan rancangan visi program ke depan yang di singkat singkatan FNU TIONGKOK (Fatayat Nahdlatul Ulama Tiongkok).
“FNU TIONGKOK sendiri memiliki arti atau kepanjangan dari setiap huruf yang ada,
F : Fun Islam
N : NU Women
U : Ukhuwah
T : Talk about Islam China
I : Inspiring Event
O : Optimisme Kaderisasi
N : NU Healtiers (fokus hal yang berkaitan kesehatan, lingkungan hidup dan isi sosial perempuan, ibu dan anak)
G : All about Good Enterpreneurship
K : Karya Fatayat Tiongkok
O : O pusara bumi bulat, bisa menjadi bench marking kerjasama lintas fatayat seluruh dunia
K : Kubah Tiongkok,” ungkapnya ketua terpilih Surotul Ilmiyah.
Fatayat NU Tiongkok berharap kedepannya dapat mengangkat gagasan al muhafadhotu ala qofimisholih wal ahdu bil jadidil ashlah, Bagaimana perempuan FNU Tiongkok bisa penggerak Ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai background intelektualitas kader fatayat, dengan tetap mengakar pada tradisi islam rahmatal lil alamin di bumi tiongkok.