Publikapost.com, Probolinggo – Ruang kelas SMK Fauzul Hasan, Pesawahan, Tiris, Probolinggo menjadi tempat diskusi bersama para mahasiswa dan siswa, Jumat (30/06/2023) siang hari.
Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) Probolinggo Raya yang notabene organisasi baru mengadakan seminar kebangsaan untuk memperingati Hari Lahir Pancasila Tahun 2023
Mengusung tema refleksi hari lahir pancasila untuk generasi masa depan yang unggul dan berkeadaban, acara tahunan itu berjalan dengan lancar dengan dihadiri 50 mahasiswa dan siswa.
Harizal Afnani, Ketua GMPK Probolinggo Raya, menyampaikan dalam sambutannya bahwa organisasi ini masih dalam tahap membangun di tingkat mahasiswa dan pelajar.
“Ini langkah awal untuk membangun sebuah organisasi dalam bingkai kebangsaan,” tambahnya.
Mahasiswa dan pelajar sebagai garda terdepan dalam perubahan, Harizal melanjutkan, akan memberikan perubahan kepada bangsa di masa depan. Dengan melakukan gerakan yang progresif dan visioner, organisasi ini akan berkembang.
Adapun tujuan diadakannya acara tersebut ialah memperingati Hari Lahir Pancasila 2023 dengan merefleksikan para pejuang kebangsaan dan perjuangan yang hakiki terkait falsafah bangsa.
“Pahlawan memberikan perubahan kepada bangsa ini, kita sebagai mahasiswa dan pelajar harus meneruskan perjuangan di masa depan”, imbuhnya.
Gus Mahrus Zainul Arifin, narasumber, menuturkan kesadaran berbangsa dan bernegara berarti sikap dan tingkah laku harus sesuai dengan kepribadian bangsa dan selalu mengkaitkan dirinya dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsa Indonesia (sesuai amanah yang ada dalam Pembukaan UUD 1945 )
“Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai. Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita”, tambahnya.
Kesadaran berbangsa dan bernegara, Gus Mahrus melanjutkan, merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya.
“Kita dapat mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional”, tegasnya.
Ach. Refki Adnan, narasumber kedua, menjelaskan pancasila sebagai pedoman bangsa. Pancasila adalah filosofi hidup bangsa Indonesia yang menjadi pedoman dalam berbagai aspek kehidupan, baik di tingkat individu maupun kolektif.
“Pancasila terdapat lima prinsip dasar yang meliputi ketuhanan yang mahaesa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh”, sambungnya.
Santri Pesantren Zainul Hasan Genggong itu melanjutkan bagaimana mengimplementasikan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila bukan hanya sebuah konsep yang dipelajari di sekolah, melainkan juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat indonesia.
“Setiap hari,kita dapat melihat bagaimana nilai-nilai Pancasila tercermin dalam perilaku dan tindakan kita”, tambahnya