Jakarta, Publikapost.com โ Dinamika politik Indonesia akhir-akhir ini menghembuskan isu keluar dan masuknya pelbagai pertai untuk membentuk koalisi. Koalisi yang sudah ada memantapkan gerbongnya dengan terus melakukan pengawalan di akar rumput. Ada yang keluar gerbong koalisi dan bergabung dengan koalisi yang lain dengan tawaran kerjasama yang lebih mengutungkan.
Kabar terbaru Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah memutuskan untuk menerima tawaran yang diajukan Partai Nasdem. Tawaran itu berkaitan dipasangkannya capres Koalisi Perubahan Anies Rasyid Baswedan dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada Pilpres 2024.
Hal tersebut membuat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) antara Partai Gerindra dan PKB akhirnya bubar. Namun masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Golkar membuat koalisi berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto mengaku santai jika PKB ingin hengkang dari koalisi pendukungnya untuk Pilpres 2024 mendatang.
Prabowo mengatakan itu bagian dari proses demokrasi. Prabowo juga menyatakan rakyat bisa menilai sendiri. Prabowo mengklaim dirinya akan fokus berbuat baik saja.
“Demokrasi adalah suatu proses diskusi bertemu kadang-kadang berpisah ya, santai aja, kita berbuat yang baik untuk rakyat,” kata Prabowo di Djakarta Theater, Sabtu (2/9).
“Rakyat yang menilai, rakyat menilai setiap perbuatan setiap ucapan dan rakyat tidak bodoh, rakyat todak bisa dibohongi, semuanya kita serahkan kepada rakyat,” lanjutnya.
Dia pun menyambut baik kedatangan Partai Gelora dalam koalisinya. Partai Gelora resmi mendeklarasi dukungan pada hari ini.