Situbondo, Publikapost.com โ Kabupaten Situbondo secara resmi menyandang predikat “Kabupaten UMKM Naik Kelas” setelah Wakil Menteri UMKM RI, Helvi Y. Moraza, memimpin langsung deklarasi di Pendopo Kabupaten.
Penyerahan predikat ini menandai puncak kunjungan kerja Wamen Helvi yang berfokus mendukung penuh program peningkatan UMKM yang digagas Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo.
Serangkaian acara sukses digelar, mulai dari peninjauan langsung sentra pengusaha rengginang hingga silaturahmi penuh keakraban dengan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Rangkaian kegiatan kemudian diakhiri dengan sarasehan yang mengundang perwakilan pengusaha UMKM Situbondo di Pendopo Kabupaten.
Uniknya, dalam sarasehan tersebut, Wamen Helvi didampingi oleh Direktur Mikro BRI Pusat sebagai narasumber, sementara Bupati Situbondo, yang akrab disapa Mas Rio, bertindak langsung sebagai moderator. Suasana interaktif dan diskusi produktif mewarnai jalannya acara, menciptakan dialog yang langsung antara pembuat kebijakan dan pelaku usaha.
Puncak dari seluruh rangkaian acara adalah deklarasi resmi Situbondo sebagai Kabupaten UMKM Naik Kelas, yang dipimpin langsung oleh Bupati Yusuf Rio Wahyu Prayogo bersama Wamen Helvi Y. Moraza.
Kolaborasi Kunci Peningkatan UMKM
Dalam kesempatan tersebut, Wamen Helvi Y. Moraza menegaskan kembali penugasan dari Presiden Prabowo Subianto untuk menumbuhkembangkan dan menaikkelaskan UMKM demi meningkatkan kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
“Kemarin kami kedatangan Bupati Situbondo. Beliau menceritakan masalah yang ada, dan itu juga sejalan dengan pesan Pak Prabowo kepada kami bahwa UMKM itu masih mengalami masalah klasik, yaitu permodalan dan akses pasar,” ungkap Wamen Helvi, Jumat, (4/7/2025)
Ia lebih lanjut menekankan pentingnya kolaborasi antarpihak, sesuai dengan perintah resmi Presiden di rapat Kabinet bahwa seluruh kementerian harus bersinergi.
“Dari situlah kemudian melahirkan beberapa formula untuk mewujudkan cita-cita beliau. Kami menerjemahkan kolaborasi itu adalah keterlibatan semua pihak yang berkontribusi dan memang punya penugasan terhadap menumbuhkembangkan UMKM,” jelasnya.
Wamen Helvi juga mengapresiasi komitmen Bupati Situbondo yang bertekad menjadikan daerahnya sebagai percontohan.
Ia menyoroti lima keunggulan potensi Situbondo: perikanan, pertanian, peternakan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
“Ini tentu saja harus memerlukan kolaborasi dari semua pihak, yang terutama adalah pertama Pemda itu sendiri yang punya teritorial. Kedua adalah masalah klasiknya di pembiayaan, dalam hal ini tentu perbankan, Himbara akan back up,” tambahnya.
Terkait pemasaran, Wamen Helvi mendorong agar UMKM Situbondo bisa menembus pasar global. Ia menjelaskan UMKM memiliki kelas, mulai dari ultra mikro, mikro, kecil, hingga menengah.
Khusus untuk UMKM menengah, kementerian akan berupaya menjalin koneksi dengan pengusaha besar, salah satunya melalui SMESCO Indonesia yang berfungsi membuka akses pasar.
“Untuk mempercepatnya, kami bekerja sama dengan retailer online, kebetulan di sini ada Grab. Sinergi dari pihak ini mewujudkan cita-cita Pak Bupati dengan masyarakat Situbondo untuk tingkat kesejahteraan yang lebih, itulah yang dinamakan naik kelas,” tegas Wamen Helvi.
Ia juga mengajak Bupati untuk tidak hanya berwacana, tetapi langsung bertindak.
“Tadi saya ajak Pak Bupati bahwa kita jangan sekadar omon-omon, kita harus bekerja mewujudkan. Setelah ini ada pertemuan teknis dari tim Pak Bupati, kemudian tim perbankan, kemudian dari tim kami sendiri Kementerian UMKM,” jelasnya.
Wamen Helvi berharap Situbondo dapat menjadi pilot project nasional untuk program Kabupaten UMKM Naik Kelas.