Deliserdang , Publikapost.com – Terlihat Puluhan kendaraan truk terpaksa mengantri di SPBU jalan arteri Kualanamu nomor 14.205.178 kecamatan beringin kabupaten Deliserdang.
Penyebab puluhan truk mengantri disebabkan petugas SPBU menolak dan menghalangi para supir untuk mengisi BBM jenis solar tanpa alasan yang jelas. Padahal, para supir truk memiliki barkot My Pertamina.
Dilansir Dari Medan Pos Online.com Acara peresmian atau Soft Opening SPBU Station O-three di wilayah Bandara Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) Deli Serdang, dibanjiri ucapan selamat melalui papan bunga dari sejumlah pejabat tinggi. SPBU pertama di Bandara itu diresmikan, Senin (15/8/2022) lalu.
Ucapan selamat melalui papan bunga diantaranya dari, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Dirut Pertamina Nicke Widyawati, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono. SE,MM, KASAD Letnan Jenderal (Letjen) Dudung Abdurachman, Diregsumal PT PLN, GM PT PLN Purnomo, Dirjen Minyak, Gas dan Bumi Tutuka A, Dirut PTPN II Irwan Perangin angin, Direktur Keuangan Pertamina Emma Sri Martini, Kepala BRIN RI LT Handoko, Dirut Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution, Direktur dan Sev PTPN IV, Dirjen KPAII Kemenperin Eko C, Komite BPH Migas, Danputerad Letjen TNI Teguh Arif, Sekjen ESDM, PT Graha Segara Belawan, Dirjen Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika dan sejumlah mitra kerja dari Komisi VII DPR RI lainnya.
Anggota DPR RI dari Komisi VII Drs Hendrik H Sitompul MM yang meresmikan SPBU Stasion 90O-Three ditandai dengan pengguntingan pita.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati yang diwakili GM Pertamina MOR I Putut Adrianto mengatakan, Pertamina mengucapkan banyak terimakasih kepada Hendrik Sitompul, karena selaku pemilik mau bersedia menjadi keluarga Pertamina.
Dimana sebelumnya Penyebab puluhan Supir truk mengantri, disebabkan petugas SPBU menolak dan menghalangi para supir untuk mengisi BBM jenis solar tanpa alasan yang jelas. Padahal, para supir truk memiliki barkot My Pertamina.
Salah Satu sopir truk yang enggan disebut namanya mengatakan dari pagi kami mengantri di SPBU bandara, tapi dihalangi oleh petugas dan pengawas SPBU.
“Kami sudah memiliki barkot aplikasi My Pertamina, Artinya kami ini kendaraan resmi yang mengikuti aturan pemerintah tapi kenapa dilarang. Apa ada udang di balik batu terkait penolakan kami ini. Dugaan kami adanya keterlibatan mafia minyak di spbu jalan arteri Kualanamu ini,” ucapnya.
Para supir truk mengaku kecewa atas ulah petugas SPBU jalan arteri bandara Kualanamu.
“Kami ditolak, tetapi sebagian truk di kasih ngisi BBM, ada apa dengan petugas SPBU ini ?, kami sangat kecewa kenapa SPBU jalan bandara tebang pilih untuk pengisian BBM,” ujar supir truk bernama Anto.
Mengetahui itu awak media mencoba menjumpai manager SPBU jalan arteri Kualanamu nomor 14.205.178 tetapi tidak ada ditempat.
Salah satu petugas SPBU yang mengaku sebagai pengawas bernama Ivan menjumpai awak media dan mengungkapkan para supir truk di tolak mengisi BBM karena diperintah pimpinan.
“Kami disuruh oleh pimpinan Pertamina khusus truk merk perdana trans dilarang mengisi BBM karena truk tersebut mengangkut bahan Material. Lebih lanjut nya bang, perihal penolakan kami ini tanya saja langsung sama pimpinan Pertamina karena saya hanya diperintahkan dan hanya pekerja bang,” ungkapnya.
Para supir truk berharap kepada Pemerintah dan petugas terkait turun untuk membantu melakukan penertiban SPBU nakal yang menguntungkan pihak – pihak tertentu.
Di lokasi terpisah Saat di konfirmasi via whatsapp Humas Pertamina regional Sumbagut Zaki Mubarrok, ia menerangkan untuk sekedar informasi, kode SOBU 14 Ini merupakan lembaga penyalur mitra dri pertamina.
“Ini coba saya share info abang ini ke tim retail, untuk mengetahui sebabnya. Kejadiannya kapan bang? Dan ini lagi kami cek,” pungkasnya.(Hb)