Situbondo, Publikapost.com – Sejumlah wartawan mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari Pengelola Wisata Beach Forest yang terletak di Desa Klatakan Situbondo. Kamis (25/5/2023) disalah satu tempat cuci mobil di Situbondo. Pasalnya banyak temuan terkait pengelolaan Beach Forest yang berada di Kawasan Hutan Lindung Petak 41 PKPH Panarukan, yang dikelola oleh perseorangan yakni Sulaiman, warga asal Kecamatan Kendit Situbondo.
Untuk mengkonfirmasi hasil temuan tersebut, beberapa lembaga dan jurnalis mendatangi Pengelola Beach Forest tersebut. Saat ingin mengkonfirmasi malah kami mendapatkan tantangan dari pihak Pengelola Beach Forest tersebut. “Tulis saja beritanya yang banyak, media apa saja sudah, saya gak takut, apalagi Wartawan Situbondo-an.” tantang Sulaiman.
Sulaiman selaku Pengelola Beach Forest saat ditanyakan terkait banyak temuan tersebut, namun belum dipertanyakan sudah memberikan pernyataan yang tidak pantas.
“Mohon maaf, saya juga Sarjana Hukum, pelanggaran apa yang saya lakukan, Undang-undang apa yang sampean pakek, saya juga punya referensi dan aturan juga dan saya paham. Ranting yang dipotong itu untuk memperindah, salahnya dimana ?.” ujar Sulaiman.
Tak hanya itu saja yang dikatakan oleh Sulaiman selaku Pengelola Beach Forest. Dari beberapa pernyataan, ada beberapa pernyataan yang seakan akan melecehkan profesi wartawan yang suka meminta uang rokok dan lainnya. “Kalo mo nulis silakan tulis, pakai media apa saja sudah, pabennyak dah, saya tak takok, saya simpel bei, mon akanca ayuk akanca, mon amosoa ayuk amoso, mon mentak a pessena rokok, eberik e ( Kalo mau nulis silakan tulis, pakai media apa saja sudah, pakai media yang banyak juga tidak apa apa, saya gak takut, saya simpel saja, mau berteman ayo berteman, kalau mau musuhan ayo musuhan, kalau mau minta uang rokok, saya kasi ).” ujarnya kepada awak media, salah satunya Jurnalis Publikapost.com
Arif Ismail selaku pemerhati lingkungan asal Desa Arjasa Situbondo merasa kecewa, pasalnya belum menanyakan hasil temuan tersebut, malah mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan. “Saya bersama rekan rekan wartawan bermaksud untuk mengkonfirmasi atas apa yang menjadi temuan kami, namun kedatangan kami dianggap sebagai meminta uang rokok dan lainnya.” ungkapnya.
Menanggapi pernyataan Sulaiman selaku Pengelola Beach Forest, Aktivis sekaligus Ketua LPK Tapal Kuda, Deni Rico geram atas apa yang sudah dikatakan oleh Pengelola Beach Forest.
“Nada yang tidak pantas diucapkan ini menjadi sebuah pelecehan kepada profesi wartawan yang hendak meluruskan temuan dari beberapa lembaga, dan waktu dekat ini kami akan mempersiapkan segala hal, apa yang sudah menjadi temuan kami.” ujarnya.
Selanjutnya dirinya akan melaporkan ke Polda Jawa Timur. “Saya pastikan akan melaporkan ke Polda Jawa Timur, karena ini menjadi beban moral bagi kami, jika kami tidak bisa mengungkapkan fakta apa yang sebenarnya dan apa yang sudah terjadi. Selain itu juga kami akan melaporkan apa yang sudah menjadi kekecewaan para wartawan yang sudah kami anggap ini sebuah pelecehan profesi wartawan dan lembaga yang mengatakan, wartawan sebatas uang rokok,” pungkasnya. ( Dedi )