Jakarta, Publikapost.com – Sebagai upaya untuk mengatasi tawuran di kawasan Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung segera meluncurkan program Manggarai Bershalawat.
Program ini mengajak warga dari RW 004, RW 005 dan RW 006 untuk berkumpul dalam kegiatan keagamaan dan berdialog secara terbuka mengenai akar persoalan yang kerap memicu tawuran.
“Pendekatan kultural dan religius penting dilakukan, bukan sekadar saling menyalahkan,” ucap Gubernur DKI Jakarta Pramono, Selasa (13/05/25).
Gubernur mengungkapkan bahwa persoalan tawuran berkaitan erat dengan faktor struktural seperti kurangnya fasilitas umum dan tingginya angka pengangguran. Banyak pemuda di wilayah tersebut belum memiliki pekerjaan tetap dan tidak memiliki wadah untuk kegiatan yang positif. Karena itu, pendekatan spiritual bisa menjadi ruang baru yang membangun solidaritas sosial di tengah keterbatasan yang ada.
“Program ini akan melibatkan majelis taklim serta pemangku kepentingan lainnya dan telah diinstruksikan kepada para wali kota untuk segera dipersiapkan. Inisiatif ini muncul setelah dua insiden tawuran kembali terjadi di underpass Manggarai pada 4 dan 6 Mei 2025. Berdasarkan data Polda Metro Jaya, sebanyak 45 kasus tawuran tercatat di Jakarta sepanjang April,” ungkapnya.
Gubernur DKI Jakarta menjelaskan saat ini Manggarai Bersholawat menjadi percontohan.
βIni baru contoh saja. Tentunya yang lain akan menyusul,β jelasnya.