Jakarta , publikapost.com – Akibat kesalah pahaman Petugas sekuriti LRT Jabodebek terlibat keributan dengan pengemudi ojek online (ojol) di Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Manager Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek, Mahendro Trang Bawono mengatakan Security mengingatkan ojol untuk tidak menunggu terlalu dekat pintu keluar karena itu flow penumpang kan, Jum’at (23/02/24).
“Keributan itu terjadi pada pagi dan siang di area pintu keluar/masuk A di depan Gedung Tempo Pavilion 1, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan,” ucapnya.
Mahendro mengungkapkan teguran tersebut membuat driver ojol marah hingga akhirnya terjadi keributan.
“Namun, hal tersebut malah memicu emosi dari oknum ojol tersebut sehingga mengakibatkan keributan,” ungkapnya.
Mahendro menerangkan jika pihaknya sudah merangkul dan memberi sosialisasi kepada komunitas ojol di sekitar stasiun. Namun, diduga driver ojol tersinggung karena berasal dari komunitas luar.
“Sebenarnya kami sudah merangkul komunitas ojol sekitar, tapi ojol dari mana-mana, jadi mungkin yang dari luar belum tahu soal tidak menunggu terlalu dekat pintu keluar,” terangnya.
Mahendro menjelaskan Pihak LRT Jabodebek sudah menyesalkan keributan tersebut. Akibat keributan itu, petugas sekuriti LRT Jabodebek dan driver ojol dilarikan ke rumah sakit terdekat karena terluka.
“Korban security yang dirawat 1 orang. Yang satu lagi, Danrunya mau membawa ke RS, tapi jadi sasaran juga dari kemarahan driver ojol,” jelasnya.
Mahendro menegaskan kasus keributan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan. LRT Jabodebek berharap tidak ada lagi kejadian terulang di masa mendatang.
“Sudah dilakukan mediasi dan terselesaikan secara kekeluargaan. Tapi intinya kejadian itu tidak mengganggu pelayanan penumpang,” tegasnya. (Nfn/Phay)