Menu

Mode Gelap

Berita Β· 16 Des 2024 13:25 WIB

Wakajati Sulsel Setuju Dugaan Pencurian Sound System Masjid Diselesaikan Lewat Keadilan Restoratif


Wakajati Sulsel Setuju Dugaan Pencurian Sound System Masjid Diselesaikan Lewat Keadilan Restoratif Perbesar

Sulsel, Publikapost.com Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan Teuku Rahman didampingi Asisten Tindak Pidana Umum, Rizal Nyaman Syah melakukan ekspose dan menerima pengajuan Restorative Justice (RJ) di aula Lantai 2 Kejati Sulsel, Senin (16/12/2024).

Adapun perkara yang disetujui untuk diselesaikan lewat Keadilan Restoratif berasal dari satuan kerja Kejari Barru. Ekspose ini juga diikuti Kajari Barru Bersama jajaran secara daring lewat aplikasi zoom meeting.

Wakajati Sulsel, Teuku Rahman mengatakan penyelesaian sebuah perkara lewat RJ harus memperhatikan persyaratan yang diatur dalam Peraturan Jaksa Agung (Perja). Dia menekankan RS memberikan solusi untuk memperbaiki keadaan, merekonsiliasi para pihak dan mengembalikan harmoni pada masyarakat dengan tetap menuntut pertanggungjawaban pelaku.

β€œSetelah mendengar paparan yang disampaikan Pak Kajari Barru dan jajaran, dengan mempertimbangkan syarat sesuai perja dapat disetujui berdasarkan keadilan restorative,” kata Teuku Rahman.

Kejari Barru mengajukan RJ dengan nama tersangka Muh Nurul Askar Bin Syaharuddin (22 tahun) yang disangka melanggar Pasal 362 KUHPidana (kasus pencurian) terhadap korban pengurus Masjid Al Mubaraq Desa Lampoko, Kec. Balusu, Kabupaten Barru.

Perkara terjadi hari Rabu tanggal 11 September 2024 di Masjid Al-Mubaraq Dusun Bawasalo, Desa Lampoko, Kec. Balusu, Kab. Barru. Tersangka mengambil 1 (satu) unit Mix Sound System, 1 (satu) unit Receiver dan 2 (dua) Mic Wareless dalam masjid. Setelah mengamankan barang-barang tersebut di rumahnya, tersangka sempat menawarkannya ke saksi IR seharga Rp1.700.000, namun ditolak dengan alasan tidak memiliki uang.

Akibat perbuatan tersangka, pengurus Masjid Al-Mubaraq mengalami kerugian sebesar Rp. 3.400.000,- (tiga juta empat ratus ribu rupiah) berdasarkan nota Pembelian tanggal 17 Maret 2023.

Pengajuan RJ dilakukan dengan beberapa alasan. Pertama Tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana. Kedua, Tindak pidana yang disangkakan terhadap tersangka, diancam dengan pidana penjara tidak lebih dari 5 (lima) tahun.

Ketiga, barang yang telah dicuri oleh tersangka telah ditemukan dan masih dalam kondisi baik. Keempat, tersangka belum menikmati/ memperoleh uang dari hasil pencurian tersebut. Terakhir, telah ada kesepakatan perdamaian antara kedua belah pihak dan masyarakat merespon positif.

Diketahui, tersangka merupakan anak yatim yang kini tinggal Bersama sang ayah dan memiliki seorang adik yang sekarang melanjutkan kuliah di salah satu perguruan tinggi di Parepare. Tersangka saat ini bekerja di usaha elektone milik IR dengan gaji Rp300.00 sekali main. Di lingkungannya, tersangka dikenal sebagai pribadi yang baik dan biasa membantu masyarakat untuk memperbaiki barang-barang elektronik.

Setelah menyetujui pengajuan RJ, Wakajati Sulsel berpesan agar tersangka segera dibebaskan dan berkas administrasi dilengkapi. β€œJangan sampai ada transaksional dalam pelaksanaan RJ ini, lakukan AGTH setelah pelaksanaan RJ,” pesan Wakajati Sulsel. (Abu Algifari Ibnu Hefra/HF)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

Baca Lainnya

Operasi Keselamatan Toba 2025 Dimulai, Kapolres Pematangsiantar Pimpin Apel Gelar Pasukan

10 Februari 2025 - 18:55 WIB

Kapolda Sumut Tinjau Area Lahan Pertanian Program Ketahanan Pangan Nasional Yang Dikelola Brimob Polda Sumut

10 Februari 2025 - 18:53 WIB

Tingkatkan Sinergitas, Kepala Lapas Binjai Terima Kunjungan Kepala BNN Kota Binjai

10 Februari 2025 - 18:50 WIB

Kapolres Pematangsiantar Pimpin Sertijab Wakapolres, Lima Kasat dan Dua Kapolsek

10 Februari 2025 - 17:18 WIB

Lakukan Inspeksi Dapur, Kepala Lapas Kelas IIA Binjai Tegaskan Pentingnya Kebersihan dan Kualitas Makanan WBP

10 Februari 2025 - 17:15 WIB

Kapolda Sumut Pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi β€œKeselamatan Toba 2025”

10 Februari 2025 - 17:12 WIB

Trending di Berita