Menu

Mode Gelap

Berita · 28 Jul 2025 09:40 WIB

Warga Kukusan Jadi Korban Pemukulan Oknum Perhutani Demi Lindungi Hutan


Warga Kukusan Jadi Korban Pemukulan Oknum Perhutani Demi Lindungi Hutan Perbesar

Situbondo, Publikapost.com – Seorang tokoh pemuda dari Desa Kukusan, Kecamatan Kendit, Situbondo, yang memiliki keinginan untuk membantu Perhutani dalam menjaga kelestarian hutan, justru berujung tragis. Ia menjadi korban pemukulan yang diduga dilakukan oleh seorang oknum petugas Perhutani, T ( inisial ) yang menjabat sebagai Asper BKPH Panarukan. Insiden ini terjadi pada Selasa, 22 Juli 2025 di Petak 44 wilayah kerja Perhutani Kendit.

Peristiwa bermula saat Pipit melaporkan temuan sejumlah tunggak kayu jati yang diduga hasil ilegal logging kepada pihak Perhutani. Laporan tersebut disampaikan secara resmi sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi hutan yang kian terancam serta untuk mendukung keamanan lingkungan di sekitar desa.

Sebagai tindak lanjut laporan, Pipit kemudian diajak oleh Wakil Administratur (Waka Adm) Perhutani Situbondo untuk melakukan survei bersama di lokasi. Di sana, turut hadir pula beberapa polisi hutan dan petugas lainnya, termasuk Taufiq selaku Asper BKPH Panarukan.

Namun alih-alih mendapatkan apresiasi, Pipit justru mendapat perlakuan kasar dari T , Diceritakan Pipit, dirinya malah dituduh mencari-cari kesalahan. “Kenapa saat kepemimpinan saya kamu melaporkan kejadian ini?” ujar Taufiq, sebagaimana ditirukan oleh Pipit saat dikonfirmasi media ini 27/07/2025.

Pipit mencoba menjelaskan bahwa apa yang dilakukannya murni demi menjaga kelestarian hutan. “Saya dari dulu membantu Perhutani, Pak. Bukan hanya sekarang. Justru saya khawatir karena bekas tebangan kayu ini sangat banyak dan berbahaya saat musim hujan,” ujarnya

Namun penjelasan tersebut justru membuat oknum petugas semakin terbawa emosi. Ia tiba-tiba melayangkan pukulan ke wajah Pipit, lalu menendangnya hingga jatuh tersungkur ke tanah dan terperosok dikemiringan hutan dan tersangkut tonggak. Sementara Waka Adm Perhutani saat itu berada di medan yang lebih tinggi dilokasi yang berbeda hanya dirinya dan Asper.

Dalam kondisi terancam, Pipit sempat mengambil batu untuk membela diri. Namun, pelaku langsung pergi menaiki bukit dan kembali bergabung dengan tim lainnya yang tengah mengecek lokasi berbeda.

Seturunnya dari lokasi hutan , Pipit sempat meminta pertanggung jawaban kepada Waka ,Adm Perhutani dan yang lain namun mereka tidak percaya karena mereka tidak melihat kejadian tersebut.

Merasa tidak terima dengan perlakuan kasar tersebut, istri korban segera melaporkan kejadian ini ke Polres Situbondo. Pipit pun langsung dilarikan ke RS Elizabeth Situbondo untuk mendapatkan perawatan medis.

Laporan resmi telah tercatat dengan nomor STTLP/B/218/VII/2025/SPKT/POLRES SITUBONDO. Terlapor dalam laporan tersebut adalah T ( inisial ), 46 tahun, yang menjabat sebagai Asper Perhutani wilayah Wringin Anom, Situbondo.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Pipit mengalami luka lebam di sekitar mata kiri dan pangkal paha kanan akibat tendangan keras. Ia juga mengeluhkan pusing serta mual. Setelah menjalani perawatan, Pipit diperbolehkan pulang pada Kamis sore (24/7) sekitar pukul 17.00 WIB.

Pipit berharap agar aparat penegak hukum memproses kasus ini dengan adil dan transparan. Ia menyatakan siap membawa persoalan ini ke tingkat provinsi jika hukum di daerah tidak berjalan sebagaimana mestinya. “Saya hanya ingin keadilan. Tidak ada niat buruk saya terhadap Perhutani. Tapi saya tidak bisa menerima perlakuan kasar seperti itu,” ujarnya tegas.

Kasus ini menambah daftar kelam potret hubungan antara masyarakat dan sebagian oknum aparat yang semestinya menjadi mitra dalam menjaga hutan dan lingkungan. Masyarakat kini menanti, apakah hukum akan benar-benar berdiri tegak atau kembali tumpul ke atas, tajam ke bawah.

Bersambung…
Red.

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

​Program Mahasiswa PMM Berdampak UMM Ajak Warga Desa Sopet Cegah DBD dengan Metode 3M Plus

15 Agustus 2025 - 12:57 WIB

Sumbangkan 21 Medali Emas Kejuaraan Dunia Karate ke-8 di Jepang, Kajati Sulsel Apresiasi Altet Karate-Do Gojukai Sulsel

15 Agustus 2025 - 09:54 WIB

Perda Bale Kerta Adhyaksa Disahkan, Ketut Sumedana Selaku Penggagas Raih Penghargaan Khusus

14 Agustus 2025 - 21:05 WIB

Bupati Padang Pariaman Audensi dengan Kepala BPTD Sumbar Membahas Pengadaan Pemasangan Alat Penerangan Jalan Tenaga Surya

14 Agustus 2025 - 21:01 WIB

BWS Sumatera V Bersama Bupati dan Korem 032/Wirabraja Gelar Gerakan Irigasi Bersih dan Sawah Pokok Murah untuk Ketahanan Pangan

14 Agustus 2025 - 20:59 WIB

Perayaan HUT RI Ke-80, Korlantas Polri Siap Jaga Kamtibmas

14 Agustus 2025 - 20:55 WIB

Trending di Berita