Lumajang, Publikapost.com-Cuaca ekstrem membuat ratusan warga di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru yang berada di sejumlah desa mulai di evakuasi ke sejumlah lokasi yang aman pada Jumat malam.
“Kami terus melakukan pendataan terhadap warga yang mengungsi. Sampai dengan saat ini, sudah ada 393 pengungsi yang tersebar di sejumlah titik pengungsian,” ungkap Dewi Susiyanti Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang, saat dikonfirmasi awak media di Lumajang.
Sejumlah lokasi digunakan sebagai posko evakuasi bagi pengungsi yakni Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit, dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.
“Kemungkinan jumlahnya masih bisa bertambah karena masih banyak warga yang datang ke lokasi pengungsian,” tuturnya.
Saat ini pihaknya juga menyediakan sejumlah kebutuhan umum, seperti dapur umum, guna mencukupi kebutuhan para pengungsi, yang berada di Balai Desa Jarit, Kecamatan Candipuro.
“Kami sudah siapkan makan malam dan besok Sabtu (8/7) pagi kami sudah operasikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan makan pengungsi,” katanya.
Sementara pengungsi yang berada di wilayah Kecamatan Pronojiwo sudah ditangani oleh Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang dikoordinir Camat Pronojiwo.
Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga yang mengungsi di antaranya kasur, selimut, peralatan mandi, dan makanan siap saji.
Warga memilih mengungsi karena khawatir dengan dampak yang ditimbulkan banjir lahar dingin Gunung Semeru karena debit air di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) Semeru meningkat.
Sejumlah jembatan rusak diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru di antaranya jembatan Limpas Kaliputih dan jembatan di perbatasan Lumajang – Malang juga terputus total.