Menu

Mode Gelap

Berita · 17 Agu 2023 19:10 WIB

Kisah Inspiratif Anam, Anak Seorang Juru Parkir Menjadi Lulusan Doktor Tercepat di Ceko


Dokumentasi pribadi Choirul Anam saat melakukan kunjungan ke negara bagian. Perbesar

Dokumentasi pribadi Choirul Anam saat melakukan kunjungan ke negara bagian.

Ceko, Publikapost.com – Choirul Anam menyelesaikan studi PhD nya di bidang public policy dalam rentang waktu 3tahun 4bulan di Charles University, Praha pada Februari 2023. Anam saat ini juga memperoleh tawaran kolaborasi riset dari Arizona State University, USA dan St Andrews University, Scotlandia dari Supervisornya untuk memperdalam risetnya dibidang desentralisasi fiskal dan kemiskinan. Dua kampus yang memiliki reputasi terbaik di dunia dibidang riset.

Risetnya tentang Dana Desa di Eropa mendorongnya menjadi salah satu peneliti Dana Desa terbaik yang dimiliki Indonesia. Disertasi yang berhasil membawanya mendapat gelar PhD di kampus tertua di Eropa Tengah ini, mendapat pujian banyak Professor di Eropa. Prof Frantisek Ochrana sebagai senior Professor di Faculty of Social Science mengatakan bahwa Anam merupakan salah satu mahasiswa terbaiknya yang menyelesaikan berbagai tantangan dalam studi PhD nya.

Supervisornya, Prof Michal Placek bahkan memberi pujian yang tinggi karena dedikasi Anam dalam meneliti dan memberikan kontribusi untuk Indonesia sangat besar. Bahkan kelulusannya dalam waktu sangat cepat mendapat pujian dari Prof Arnold Vesely sebagai suatu yang “extremely unusual” mengingat tidak mudah dapat lulus dengan sangat cepat dikampus yang kompetitif di Eropa.

Baca Juga: Cak Anam : PPI Dunia Harus Ambil Peran Strategis untuk Indonesia

Jika melihat latar belakangnya, Anam bukanlah lahir dari keluarga kaya raya. Bahkan Ayahnya pernah menjadi juru parkir di parkiran Universitas Jayabaya Jakarta tahun 1986-1987 dan di Bekasi tahun 1987-1990. Selama 5 tahun menjadi juru parkir, Alm Moch Sahlun ayahnya kala itu hanya mampu menempati rumah kontrakan dengan ukuran 2x3meter bersama Anam kecil dan keluarganya. Dikala itu, listrik hanya hidup jam 6 malam dan akan mati jam 5 pagi.

“Hal yang paling saya ingat adalah kalau ingin mendengarkan radio harus bangun jam 4 pagi karena jam 5 listrik sudah mati. Kami juga tinggal di kontrakan ber-lima bersama paman dan bibi” kenang Anam tentang masa kecilnya.

Baca Juga: PPI Hungaria Terpilih Jadi Tuan Rumah Simposium Internasional PPI Dunia 2024

Walapun Anam kecil hidup dalam kesulitan, itu tidak mematahkan semangat juangnya untuk berkuliah tinggi. Bahkan Anam dapat menyelesiakan studi S1 Akuntansi dan Studi S2 MPKP Fak Ekonomi Universitas Indonesia.

Prestasi yang diraihnya ini tentu tidak didapat dengan mudah karena melalui berbagai usaha dan kerja keras luar biasa. “Kuncinya adalah pantang menyerah dan yakin bahwa setiap usaha baik dan maksimal akan mendapat hasil yang baik dan maksimal pula,” pungkas mantan Koordinator PPI Dunia 2020-2021 ini.

Artikel ini telah dibaca 23 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Debat Ketiga Gagal, Ini Kata Tim Kuasa Hukum Paslon 01 (Rio -Ulfi)

22 November 2024 - 22:36 WIB

Rutan Labuhan Deli Salurkan Bantuan Sosial Kepada Keluarga Warga Binaan

22 November 2024 - 22:28 WIB

Sindikat Penculikan Berkepemilikan Senjata Api Ilegal di Labuhanbatu Berhasil Dilumpuhkan 

22 November 2024 - 21:19 WIB

Program Walinagari Padang Bintungan Budidaya Ikan Lele

22 November 2024 - 18:12 WIB

Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih Bagi WBP Rutan Situbondo Dalam Pilkada Serentak 2024

22 November 2024 - 17:44 WIB

Polsek Mampang Prapatan Menghadiri Rapat Koordinasi Persiapan Pilgub Bersama Stakeholder

22 November 2024 - 14:03 WIB

Trending di Berita