Samarinda, Publikapost.com – Anita Kurnia Ilahi, wanita kelahiran samarinda, Kalimantan Timur sekaligus lulusan kedokteran Luar Negeri lebih memilih maju bersama Partai Buruh menjadi calon DPR RI Dapil Kalimantan Timur.
Berawal dari mendaftarkan diri sebagai calon DPD RI, tapi akhirnya wanita yang juga pernah menjabat Ketua Muslimat NU Tiongkok ini berlabuh di Partai Buruh untuk calon legislatif DPR RI dapil Kalimantan Timur.
“ Awalnya saya di nyatakan lolos pada verifikasi awal DPD RI non partai dengan 2000 dukungan masyarakat Kaltim, namun karena kesibukan Coas di rumah sakit, akhirnya tidak ke urus, dan saya lebih memilih Coas dan lanjut wisuda yang merupakan kewajiban utama” ungkap Anita pada publikapost, Jum’at (22/09/2023).
Kendati demikian, informasi mundurnya sebagai calon DPD RI mengundang ketertarikan dari berbagai parpol, tapi akhirnya dia lebih memilih bersama Partai Buruh.
Baca Juga:Pidana Bagi Pengusaha yang Intimidasi Anggota Serikat Buruh atau Pekerja
“Dengan mundurnya saya dari calon DPD RI, akhirnya banyak Partai Besar yang mendengar dan meminang saya untuk mengisi kuota 30% keterwakilan wanita, namun dengan ikhtiar dan istikharah saya putuskan untuk berjuang bersama partai buruh untuk maju DPR RI Dapil Kalimantan Timur” jelasnya.
Dengan visi misi yang linier dengan jurusan yang di tempuh, Anita berharap nantinya bisa lebih memaksimalkan terkait kesehatan, peningkatan ekonomi dan pendidikan di Kaltim.
“ Visi Misi tentu secara fokus akan ke ranah kesehatan, peningkatan ekonomi dan pendidikan untuk masyarakat Kaltim, serta juga akan fokus terhadap hak para penyandang disabilitas mengingat poin Pancasila ke-kelima, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” paparnya.
Baca Juga:Menaker: Kekerasan Seksual di Tempat Kerja Tidak Bisa Ditoleransi
Saat ini dirinya juga tengah melakukan proses persiapan penyetaraan kedokteran di Indonesia sembari maju menjadi Calon Legislatif DPR RI, karena prinsip sebagai dokter adalah seorang pelayan dan itu juga harus di terapkan didalam politik.
“Pada dasarnya, Prinsip sebagai seorang dokter itu pelayanan, yang mana saya ingin terapkan dalam berpolitik. Saya masuk ke dunia politik harus memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk kepentingan yang lebih luas, bukan hanya kesehatan saja” tutup wanita yang juga pernah menjabat Koordinator PPI Dunia Kawasan Asia-Oseania 22/23.