Menu

Mode Gelap

Berita · 5 Jun 2023 16:34 WIB

Mahfud MD Menolak Tawaran Jadi Cawapres Anies Bawedan


Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023)
Perbesar

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/6/2023)

Jakarta, Publikapost.com – Mahfud MD Menteri Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam)  Mengungkap, bahwa dirinya mendapat tawaran menjadi calon wakil presiden (cawapres) bergandengan bersama Anies Baswedan, tapi dirinya menolak tawaran tersebut.

“Kepada Pak Syaikhu waktu ke rumah bersama Al Muzzammil kan beliau menjajaki untuk mencari cawapres-nya Anies, antara lain bertanya, ‘Pak Mahfud bersedia tidak? (Saya jawab) tidak,” ungkap Mahfud MD di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Senin (05/06/2023).

Syaikhu yang diungkap Mahfud MD tersebut merupakan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Al Muzzammil Yusuf, politisi PKS yang menjabat sebagai anggota DPR RI.

Mahfud MD juga  berpesannya kepada mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Denny Indrayana terkait Pemilu yang akan digelar 2024.

Baca Juga :Soal Pemilu Tertutup Rahasia Negara, Mahfud MD Tegas Minta Selidiki yang Membocorkan

“Kan Denny itu, bilang ditugaskan oleh Pak Mahfud untuk menjaga Anies agar demokrasi hidup dan dia dapat tiket, memang iya karena dia (Denny) kan selalu menuduh pemerintah itu mau menjegal Anies. Menuduh juga ada upaya menggagalkan pemilu, memperpanjang, menunda pemilu. Kalau gitu bagi tugas, ‘Kamu saya tugaskan jaga Anies, agar demokrasi hidup dan tidak lagi menuduh pemerintah’, itu maksud saya,” jelas Mahfud.

Mahfud juga mengungkap, jika Denny Indrayana berpikir bahwa akan adanya upaya untuk menggagalkan pemilu maka sebaiknya Denny melaporkannya langsung kepadanya.

“Kalau ada oknum, pemerintah, oknum ya, ya bilang saya. Nah saya yang jaga pemilu-nya. Jangan dituduh mau gagalkan pemilu. Saya yang jaga agar pemilu-nya jadi, bagi tugas gitu dan saya beri tugas itu bukan hanya kepada Denny,” tambah Mahfud.

Namun, alasan Mahfud menolak tawaran dipasangkan dengan Anies Baswedan adalah karena Mahfud menilai Anies didukung dari partai-partai yang bisa mengajukan cawapres sendiri.

Baca Juga :Mahfud MD Optimis Terkait RUU Perampasan Aset Yang Akan Segera Dibahas

“Saya bilang, karena di koalisi bapak itu ada NasDem, Demokrat dan PKS itu banyak ada yang calonnya dari partainya sendiri. Kalau saya diajak ke situ malah saya merusak demokrasi, kalau yang satu keluar karena anda ajak saya kan rusak. Oleh sebab itu saya bilang kepada ketua PKS, jaga koalisi, jangan ajak saya ke dalam agar koalisi tidak pecah,” ungkap Mahfud.

Mahfud pun mengatakan tidak hanya meminta Denny untuk menjaga demokrasi, tapi juga meminta tokoh lain.

“Bukan hanya Denny yang saya tugaskan, teman-teman yang mendukung Anies, saya bilang ‘jaga’. Kan banyak teman saya yang jadi pendukung, dia jaga, Meskipun saya tidak dukung, tapi saya tetap jaga demokrasi. Kan begitu,” pungkasnya.

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Ka.Lapas Kelas IIA Binjai Pimpin Penandatanganan Pakta Integritas dan Komitmen Bersama Pembangunan Zona Integritas

24 Januari 2025 - 14:37 WIB

Resmi Menjabat Kepala Lapas Kelas IIA Binjai, Wawan Irawan Pumpin Rapat Perdana Perkuat Komitmen 

24 Januari 2025 - 14:33 WIB

Diduga Terkait Kasus Proyek Disdik Sumut, Eks Dir Ditreskrimsus Poldasu dan Sejumlah Anggotanya Diperiksa KPK di Gedung BPKP Sumut

23 Januari 2025 - 20:09 WIB

PS Kasi Humas Polres Pematangsiantar Ikuti Pelatihan Fotografi Presenter Kehumasan Jajaran Polda Sumut

23 Januari 2025 - 20:05 WIB

Seorang Pemimpin Harus Siap Dikritik Kalau Tak Terima di Rumah Saja Urus “Burung” 

23 Januari 2025 - 17:58 WIB

Diduga Penyelidikan Tidak Berjalan, Penyidik Polsek Padang Bolak Dilaporkan Ke Bidang Propam Poldasu 

23 Januari 2025 - 14:53 WIB

Trending di Berita