Jember, Publikapost.com – Meminimalisir terjadinya stunting pada anak dan balita, mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 239 yang terdiri dari Universitas Jember, UPN Veteran Jatim, Universitas dr Soebandi, dan UNIPAR bekerja sama dengan Ibu RW 10 Jember Lor, lakukan penyuluhan pencegahan stunting dan gizi pada anak di posyandu Alamanda 84 Jember Lor, Senin (02/08/2023).
Menurut WHO (2016), stunting didefinisikan sebagai keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek yang disebabkan karena berbagai faktor.
Seperti yang diungkapkan oleh Ibu RW 10 “Dengan adanya kegiatan kerjasama penyuluhan stunting yang dilakukan oleh anggota KKN kolaboratif 239 dan juga skrining kesehatan yang dilakukan oleh bidan dan kader posyandu Alamanda 84 Jember Lor diharapkan bisa menekan terjadinya stunting pada anak di desa Jember Lor”
“Dampak bahaya Stunting pada anak akan menghambat pertumbuhan badan anak yang tidak sesuai dengan usianya, dan meningkatkan resiko berbagai penyakit,” Ucap Joya mahasiswa kkn kolaboratif 239.
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Kabupaten Jember memiliki prevalensi Stunting tertinggi di Jawa Timur sebesar 34,9 %. Jika dilihat berdasarkan data (SSGI) angka tersebut masih terbilang cukup tinggi, menurut WHO angka aman pada Stunting ialah kurang dari 20%.
Kendati demikian, para mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 239 melakukan penyuluhan tentang pentingnya stunting dan gizi terhadap tumbuh kembang anak. Penyuluhan tersebut dilakukan menggunakan leaflet dan poster, dijelaskan secara personal atau individu ke setiap orang tua yang hadir dalam kegiatan di posyandu agar bisa diterima dan dipahami secara baik. Selain itu para mahasiswa KKN juga mengenakan headban untuk memeriahkan bulan timbang.
“Cara mencegah Stunting yaitu memperhatikan gizi anak dalam 1000 hari pertama kehidupan, memberikan ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, memberikan MPASI pada bayi usia 6-8 bulan dengan tekstur halus, memberikan MPASI pada bayi usia 9-11 bulan dengan tekstur lebih kasar, dan memberikan makanan keluarga dengan memperhatikan gizi pada bayi usia 12-23 bulan.” Ujar Fadhilla mahasiswa KKN 239.
“Harapan dengan terselenggaranya kegiatan mahasiswa KKN kolaboratif kelompok 239 ini, agar para orang tua khususnya ibu yang memiliki anak dalam masa tumbuh kembang, bisa memahami tentang bahaya stunting dan cara mencegah terjadinya stunting terhadap tumbuh kembang anak,” Ucap bu RW 10 jember Lor.
Tidak hanya melakukan penyuluhan stunting, mahasiswa KKN Kolaboratif kelompok 239 juga memiliki proker lanjutan yakni pembuatan menu masakan anti stunting dan asi booster sebagai pencegahan stunting kepada para orang tua yang hadir di kegiatan posnyandu Alamanda 84.
Kegiatan tersebut bertujuan agar para warga mengetahui salah satu contoh makanan sehat yang dapat mencegah stunting. Sedangkan sasaran dari posyandu agar dapat para warga menghadiri pelaksanaan acara besar mahasiswa KKN kolaboratif kelompok 239 pada tanggal 13 Agustus 2023 di kelurahan Jember Lor.
Kontributor
Yeni Sutrianingsih (20010146)
Choirul Anshor Ar-Rohman (19043010099)
Shohib (20201862201B0059)