Menu

Mode Gelap

Berita · 31 Agu 2023 20:25 WIB

Sebut Pesantren yang Kirim Santri Kuliah ke Tiongkok Sebuah Tragedi


Hasil tangkapan layar saat acara diskusi FSI di Jakarta bertema - Santri, Elit Bisnis, dan Startegi Tiongkok Merangkul Indonesia. Perbesar

Hasil tangkapan layar saat acara diskusi FSI di Jakarta bertema - Santri, Elit Bisnis, dan Startegi Tiongkok Merangkul Indonesia.

Jakarta, Publikapost.com – Prof. Dr. Tajul Arifin, Guru Besar UIN Sunang Gunung Jati Bandung, menjelaskan bahwa mengirimkan santri  untuk kuliah ke Tiongkok adalah sebuah tragedi, pada acara Seminar yang diadakan Forum Sinologi Indonesia (FSI) di Gedung Khong Guan Lt4, Jl.Agus Salim No.53, Jakarta Pusat, Kamis (31/08/2023).

Tragedi yang dimaksud Prof. Dr. Tajul Arifin tidak lepas dari sejarah Indonesia dengan PKI sebagai penghianat bangsa dan termasuk di dalamnya adalah santri bahkan kiai yang juga ikut serta menjadi  korban PKI pada zaman itu.

“ Kalau kita melihat secara makruh, pengiriman santri ke china itu lebih besar aspek negatifnya dari pada positifnya, bahkan saya bisa mengatakan ini adalah sebuah tragedi bagi dunia santri, bagi pertahanan umat Islam di Indonesia” jelasnya sebagaimana dikutip di YouTube resmi Forum Sinologi Indonesia, Kamis (31/08/2023).

Baca Juga: Kembali Berikan Beasiswa ke Tiongkok, SMA Nurul Jadid Paiton Probolinggo Bekerjasama Dengan Confucius Institute

Prof. Dr. Tajul Arifin juga menyangkan, meskipun para penerima beasiswa kuliah ke Tiongkok mereka tidak belajar jurusan tentang  agama, tetapi ketika kembali ke Indonesia malah berbicara terkait agama, bahkan sangat disayangkan ketika menyudutkan salah satu aspek dari agama Islam sendiri.

“ Tetapi yang sangat saya sayangkan dari beberapa kasus yang terjadi, meskipun santri itu dikirim kesana bukan untuk belajar agama, tapi ternyata ketika mereka pulang ke Indonesia mereka berbicara tentang agama, dan yang paling menyedihkan adalah ketika mereka menjadi menyudutkan aspek-aspek tertentu dari agama kita dan di kesempatan  yang bersama mereka mengangkat nilai-nilai yang berkembang di Tiongkok sana” ungkapnya.

Bahkan Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo di Jawa timur, dengan belasan ribu santri dan ratusan Siswa -Siswi yang sudah diberangkatkan ke Tiongkok semenjak tahun 2010 juga ikut menjadi perhatiannya.

“Saya ambil contoh dari Pesantren Nurul Jadid yang ada di Probolinggo, pada tahun 2023 ini pesantren itu mengirim 14 Mahasiswa ke Beijing, 12 di antaranya belajar bahasa dan Sastra Mandarin 2 diantara mereka belajar Ekonomi,” ujarnya.

Baca Juga: 10 Hidangan Cina Paling Populer, Kalian Sudah Coba yang Mana?

Pelajar Indonesia di Nanjing Tiongkok Kembali Gelar Festifal Budaya Bertaraf Internasional

Bahkan dengan menjadikan santri bisa berbahasa mandarin, nantinya mereka akan menjadi promotor dan menjadikan Tiongkok lebih mudah untuk mendominasi di Indonesia, sehingga elit global Tiongkok dapat lebih mudah dan lebih nyaman di Indonesia.

“ Orang-orang yang memiliki knowledge tentang bahasa mandarin, yang nanti akan di angkat oleh mereka, untuk menjadi instruktur bahasa itu, kenalkan kemasyarakat dan masyarakat mengetahui bahasa mandarin, dan akan mempermudah, memperlancar dominasi Tiongkok terhadap Indonesia, siapa yang di untungkan tentu pemerintah Tiongkok, kekuasaan mereka di Indonesia akan semakin nyaman,”tutupnya. (Tim/Red)

Artikel ini telah dibaca 362 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Komitmen Paslon Bupati Muda Rio-Ulfiyah Untuk Meningkatkan Kualitas Guru Ngaji di Situbondo

7 September 2024 - 14:05 WIB

Peletakan Batu Pertama RS Tipe C, Rumah Sakit Mitra Sehat Bondowoso

6 September 2024 - 22:07 WIB

Diduga Tidak Objektif Dalam Melakukan Penelitian, Warga Tolak Test Uji Kebisingan Genset Gudang PT MMI Oleh DLH Kota Medan

6 September 2024 - 21:25 WIB

Polres Padang Pariaman Musnahkan 89 Kilo Gram Ganja dan Ratusan Botol Miras

6 September 2024 - 20:07 WIB

Jalan Panjang Mencari Kasus Dugaan Pembunuhan Nahkoda Kapal Poseidon 03

6 September 2024 - 19:23 WIB

Dugaan Ancaman Terhadap Wartawan, Kuasa Hukum Deolipa Yumara: Hukum Tidak Kenal Maaf

6 September 2024 - 13:04 WIB

Trending di Berita